ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PT TELKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Tugas Mata Kuliah Marketing Strategic
Pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh :
Entis Sutisna (1510631020073)
Ervan Himawan Fauzi (1510631020076)
Gina Ragadini (1510631020096)
Gustama Fauzan Akbar (1510631020097)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2017
ABSTRAK
Entis Sutisna, Ervan Himawan Fauzi, Gina Ragadini, Gustama Fauzan Akbar. (2017). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Universitas Singaperbangsa Karawang.
Pada era globalisasi saat ini, perekonomian teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang tidak terkecuali dalam bidang komunikasi dan informasi. Perkembangan ini mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk baru serta menjalin hubungan yang harmonis dengan target sasaran agar pengenalan dan penjualan produk sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Bauran Pemasaran, Strategi STP, strategi CRM dan strategi pemasaran apa yang digunakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu dengan menggunakan analisis matiks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Matriks Evaluasi Factor Eksternal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin.
Hasil penelitian menunjukan bahwa saat ini PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sudah memanfaatkan kekuatan dengan mnaksimal dan meminimalisir kelemahan yang ada dengan total skor factor internal sebesar 3,40. Sedangkan untuk factor eksternal yakni peluang dan ancaman memiliki skor total sebesar 3,55. Hasil dari total score kedua factor tersebut menghasilkan titik temu yaitu (0,35:0,675) dan berada di kuadran 1 yang artinya menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan.
Kata Kunci : SWOT, Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran, STP, CRM.
ABSTRACT
Entis Sutisna, Ervan Himawan Fauzi, Gina Ragadini, Gustama Fauzan Akbar. (2017). ANALYSIS OF MARKETING STRATEGY OF PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk University Of Singaperbangsa Karawang.
In the current era of globalization, technology and science to the economy continue to thrive is no exception in the field of communication and information. This development encourages the company to continue to innovate in creating new products as well as a harmonious relationship with the customers so that the introduction and sales products as expected of a company.
This research aims to know the marketing mix Strategy, CRM strategy, the Strategy and marketing strategy what is used by PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, and aware of the factors that affect your marketing strategy by using SWOT Matrix, matiks analysis of evaluation Factors Internal and External Factor Evaluation Matrix. This research is descriptive research i.e. research gives an overview or description ofa State as clearly as possible.
The research results showed that the current PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk are already harnessing the power with mnaksimal and minimize the weaknesses that exist with a total score of internal factor of 3.40. As for external factors i.e. opportunities and threats have a score total of 3.55. The result of the total score of the second factor that produces the intersection (0.35:0,675) and in quadrant 1 meaning that illustrates that the situation which is very good because there are forces that are utilized to achieve a profitable opportunity.
Key Words: SWOT, Marketing Strategy, Marketing Mix, STP, CRM.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya penelitian makalah ini dapat penulis selesaikan tepat waktu, dengan judul : “Analisis Strategi Pemasaran Pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk”, yang merupakan tugas mata kuliah Marketing Strategic pada program S1 Manjemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun, penulis telah berusaha sebaik mungkin agar penyusunannya sesuai dengan yang diharapkan.
Sudah tentu segala usaha tidak akan berjalan lancar apabila tidak disertai bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini kami sebagai penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Abdul Yusuf, SE.,MM selaku dosen mata kuliah Marketing Strategic yang telah memberikan bimbingan dan tugas ini kepada kami, Selanjutnya kami ucapkan pula terima kasih kepada: kedua orang tua kami, Kepada manajemen PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk cabang Karawang di Jl. Tuparev No. 22, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa barat 41312, Seluruh teman angkatan 2015, khusunya kelas 4MA3, Pihak perpustakaan dan teman-teman yang telah banyak membantu kami mendapatkan referensi penyusunan makalah ini, Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a, dukungan serta pastisipasinya.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan yang merupakan kelemahan peneliti dalam melaksanakan tugas ini, untuk itu peneliti ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demi kesempurnaan karya tulis ini, peneliti berharap dengan segala hormat. Pendapat, kritik serta saran dari dosen serta rekan – rekan semua. Akhirnya, walaupun makalah ini sangat sederhana, penulis senantiasa mempunyai harapan yang besar agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi seluruh pembaca.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh
Karawang, 07 Maret 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul
Judul i
Abstrak ii
Abstract iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Pembatasan Masalah 6
1.4 Perumusan Masalah 7
1.5 Tujuan Penulisan 7
1.6 Kegunaan Penelitian 8
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
2.1 Pengertian Manajemen 11
2.2 Ruang Lingkup Manajemen 12
2.2.1 Fungsi Manajemen 12
2.2.2 Bidang-Bidang Manajemen 13
2.2.3 Pengertian Pemasaran 16
2.2.4 Pengertian Manajemen Pemasaran 17
2.2.5 Strategi Pemasaran 17
2.2.6 Konsep Pemasaran 18
2.2.6.1 Konsep Produksi 18
2.2.6.2 Konsep Produk 19
2.2.6.3 Konsep Penjualan 19
2.2.6.4 Konsep Pemasaran 19
2.2.6.5 Konsep Pemasaran Sosial 19
2.2.6.6 Konsep Pemasaran Global 19
2.3 Manajemen Strategik 20
2.3.1 Proses Manajemen Strategik 21
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu 22
2.4.1 Pengertian SWOT 22
2.5 Bauran Pemasaran 24
2.5.1.1 Segmentasi Pasar 27
2.5.1.2 Targeting 28
2.5.1.3 Positioning 28
2.6 Costumer Relationship Management (CRM) 29
2.7 Hasil penelitian Terdahulu 30
2.8 Kerangka Pemikiran 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 33
3.1.1 Desain penelitian 33
3.2 Variabel Penelitian 34
3.2.1 Pengertian Variabel 34
3.2.2 Definisi Operasional 35
3.2.3 Definisi Konseptual 36
3.2.4 Instrumen Penelitian 36
3.3 Teknik Pengumpulan Data 40
3.4 Jenis Data 41
3.5 Sumber Data 42
3.5.1 Data Primer 42
3.5.2 Data Sekunder 42
3.6 Teknik Analisa Data 42
3.6.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif 42
3.6.1.1 Statistika Deskriptif 43
3.6.1.2 Statistika Inferensial 44
3.6.1.3 Teknik Analisa Data Kualitatif 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan 47
4.1.1 Profil PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 47
4.1.2 Analisis Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 49
4.1.3 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 54
4.2 Hasil Penelitian 58
4.2.1 Analisa Strategi Pemasaran PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 58
4.2.2 Analisa Strategi Bauran Pemasaran PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 59
4.2.3 Analisa Customer Relationship Management PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 62
4.2.4 Analisa Segmenting, Targeting dan Positioning PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 62
4.2.4.1 Segmenting 62
4.2.4.2 Targeting 64
4.2.4.3 Positioning 64
4.2.5 Analisa Matrik SWOT 65
4.2.5.1 Analisa Faktor Internal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 66
4.2.5.2 Analisa Faktor Eksternal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 71
4.3 Hasil Pembahasan 76
4.3.1 Pembahasan Strategi Pemasaran yang Diterapkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 76
4.3.2 Pembahasan Strategi Bauran Pemasaran yang Diterapkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 78
4.3.3 Pembahasan Hasil Analisis 81
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 88
5.2 Saran 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Macam–macam Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 4
Tabel 1.2 Laporan Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 5
Tabel 1.3 Waktu Penelitian 10
Tabel 1.4 Waktu Penelitian 11
Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu 30
Tabel 3.1 Tabel Skala 35
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian 37
Tabel 4.1 Analisa Visi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 50
Tabel 4.2 Analisa Misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 52
Tabel 4.3 Perhitungan Bobot Pada IFAS 69
Tabel 4.4 Perhitungan Bobot Pada EFAS 74
Tabel 4.5 Total Faktor Internal / Faktor Eksternal 82
Tabel 4.6 Matriks TWOS 85
Tabel 4.7 Matrik Analisis SWOT 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data Jumlah Pelanggan Kabel dan Nirkabel PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk 5
Gambar 2.1 Proses Manajemen Strategik 21
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran 31
Gambar 4.1 Saluran Distribusi Pada PT Telekomunikasi Indonesia 80
Gambar 4.2 Diagram Cartesius 83
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, arus perekonomian terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesatnya dan menghasilkan banyak perkembangan teknologi yang kecanggihannya sudah tidak di ragukan lagi. Perkembangan teknologi yang begitu cepat sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang membuat segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat di akses dengan mudah dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, Persaingan terhadap perusahaan sejenis pun berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga konsumen dapat memperoleh produk dengan mudah dan kepuasan pelanggan terhadap produk terpenuhi. Untuk itu perusahaan harus cerdik membaca peluang tersebut agar dapat mengetahui perilaku dan keinginan konsumen yang merupakan bagian penting dari keterlibatan dalam usahanya untuk memperoleh, menentukan, memproduksi dan menghasilkan produk dan jasa serta mendapatkan laba terhadap perusahaan.
Perkembangan perekonomian di Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya perusahaan – perusahaan dibidang komunikasi dan informasi. Perkembangan dari industri komunikasi dibuktikan dengan adanya perhatian dan pengamatan terhadap individu yang memiliki kemudahan dalam berkomunikasi dan informasi yang serba cepat dan praktis sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi saat ini. Perkembangan ini membawa industri komunikasi pada sebuah inovasi yang dapat di akses dimana dan kapan saja dengan mudah serta cepat. Pesatnya pertumbuhan alat komunikasi seperti telepon dan handphone mendorong tumbuhnya perusahaan sebagai penyedia layanan jasa komunikasi yang pesat pada akhirnya menimbulkan persaingan antara penyedia layanan jasa komunikasi.
Menurut Sofjan Assauri (2013:12) Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. Dengan terus berinovasi dan melakukan strategi pemasaran yang baik adalah wujud rencana untuk memperoleh hasil yang maksimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi kompetitor, strategi dalam penentuan harga, strategi terhadap produk yang dihasilkan strategi pelayanan dan lain sebagainya. Dengan demikian, persaingan yang semakin ketat antar perusahaan pun tak bisa dihindarkan sehingga menjadikan suatu perusahaan harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan dan memasarkan produk demi mencapai target penjualan dan menarik perhatian konsumen.
Peningkatan volume penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal perusahaan (hal-hal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya mutu produk, kemasan harga, ketahanan produk dan lain-lain) dan faktor eksternal perusahaan (hal-hal yang berada diluar jangkauan prusahaan, misalnya globalisasi, teknologi, sosial budaya, selera, polik dan lain-lain).
Perusahaan perlu mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat pada perusahaan, dalam persaingan ini akan membantu dalam mengenali diri, serta mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan setiap ancaman yang ada. Dimana strategi pemasaran dapat pula dijadikan tolak ukur agar produk – produk yang dihasilkan oleh perusahaan mampu dikenali dan dikonsumsi oleh sasaran dengan tepat guna. Pemasaran disuatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip – prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan – kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus - menerus melakukan inovasi, karena konsumen lebih menginginkan produk yang berdasarkan kehendaknya. Oleh karena itu, untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi.
Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa pasar, keputusan produk, penetapan harga promosi dan distribusi (marketing mix). Bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mampu mempertahan eksistensi perusahaan di pasar baik skala nasional maupun internasioanal, hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk yang dihasilkan serta bertambahnya pelanggan dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dari tahun ke tahun.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan penyedia layanan jasa dan jaringan telekomunikasi terluas dan tersebar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta pada akhir tahun 2015. Penjualan tersebut dipengaruhi oleh segmenting, Targeting serta Positioning yang tepat yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, sehingga perusahaan mampu mencapai target sesuai dengan yang di harapkan. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk senantiasa melakukan pendekatan-pendekatan dengan konsumen agar konsumen mampu merasa terarah dan nyaman dalam mengkonsumsi produk dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 52,55 saham perseroan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BLKM dan dimiliki publik baik dalam negeri maupun luar negeri 47,45% di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode TLK. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan kawasan regional yang dimana memiliki potensi pasar yang besar, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki jutaan konsumen jangka panjang yang loyal pada semua sektor produk di seluruh Indonesia bahkan kawasan regional (kawasan asia).
Tabel 1.1
Macam-macam Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
No Jenis Produk
1 Wifi Id
2 Speedy
3 Usee TV
4 Telkomsel
5 Indihome
6 Groovia TV
7 Flexi
8 Telkon Vision
9 Kartu Hallo
10 Aora TV
Sumber : Website PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki produk yang sangat beragam dan memiliki jumlah yang tidak sedikit pula. Jumlah produk yang paling diminati oleh pelanggan ialah Telkomsel dengan jumlah pelanggan sebanyak 104 juta pelanggan dan merupakan kartu perdana yang paling banyakan digunakan oleh pengguna telepon telepon seluler.
Strategi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki fokus terhadap pengembangan dan pelayanan jasa terdepan dan terpercaya dalam bidang komunikasi dan informasi. Strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan melalui peningkatan output produksi untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit produk agar mampu mempertahankan kulitas produk.
Tabel 1.2
Laporan Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Nomor Tahun Pendapatan
1 2011 Rp.71,253 Triliun
2 2012 Rp.77,143 Triliun
3 2013 Rp. 82.967 Triliun
4 2014 Rp. 89.696 Triliun
5 2015 Rp. 86.190 Triliun
Sumber : bareksa.com laba bersih PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan Tabel 1.2 mengenai jumlah pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2011 sampai tahun 2016, jumlah pendaptan keseluruhan mencapai 100,407.249 Triliun.dilihat dari trend setiap tahunnya, pendapatan tidak stabil karena adanya penurunan pendapatan pada tahun 2015 yakni turun sebesar 3.506 Triliun dari tahun 2014.
Berikut jumlah pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2011 sampai tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1
Data Jumlah Pelanggan Kabel dan Nirkabel PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan jumlah pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Pada Tabel 1.2 jumlah pelanggannya pun mengalami ketidakstabilan karena adanya kenaikan dan penurunan. Penurunan yang signifikan terjadi pada tahun 2013 yakni sebesar 10.71 juta dari tahun sebelumnya yakni tahun 2012.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis tertarik mengadakan penelitian dengan proses kegiatan terhadap strategi pemasaran PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk”.
1.2 Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang menjadi hambatan yang diharapkan dapat diteliti oleh penulis diantaranya :
1. Mengenal perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk secara detail dan menyeluruh.
2. Besarnya persaingan dibidang informasi dan telekomunikasi antar perusahaan swasta dan BUMN.
3. Menganalisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
4. Tujuan strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sudah tepat.
5. Strategi CRM (Customer Relationship Management) yang diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
6. Strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
7. Strategi pemasaran yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini fokus pada masalah yang diteliti, maka penelitian ini dibatasi pada lingkup sebagai berikut :
1. Bidang ilmu pada penelitian ini termasuk bidang ilmu manajemen.
2. Bidang ilmu manajemen yang diteliti termasuk dalam bidang ilmu manajemen pemasaran khususnya dalam bidang strategi pemasaran.
3. Tema pada penelitian ini meliputi teknologi informasi dan komunikasi, strategi pemasaran, faktor efas dan ifas.
4. Alat bantu yang digunakan Microsoft word.
5. Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Cabang Karawang di Jl. Tuparev No. 22, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa barat 41312.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang diatas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah yang diharapkan akan memberikan manfaat dalam upaya mencari jawabannya, perumusan masalah tersebut diantaranya:
1. Bagaimana visi dan misi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
2. Bagaimana analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3. Bagaimana strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sudah tepat.
4. Bagaimana strategi CRM (Customer Relationship Management) yang diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
5. Bagaimana strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan daripada penelitian mengenai Analisis strategi pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penilaian terhadap visi dan misi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
2. Untuk mengetahui penilaian SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3. Untuk mengetahui penilaian strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk agar sesuai dengan prosedur perusahaan.
4. Untuk mengetahui penilaian strategi CRM (Customer Relationship Management) yang diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
5. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.6 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan judul yang telah dibuat manfaat yang akan didapat dari penelitian ini diantaranya:
1. Kegunaan Teoritis
a. Dapat mengetahui, menganalisis dan menjelaskan tentang Analisis Strategi Pemasaran Pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
b. Dapat mengetahui, menganalisis dan menjelaskan mengenai visi dan misi PT Telekomunikasi Indonesia (Peersero) Tbk.
c. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
d. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk agar sesuai dengan prosedur perusahaan.
e. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan strategi CRM pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
f. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
2. Kegunaan Praktis
a. Dapat mengimplementasikan dan melakukan tentang analisis strategi pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
b. Dapat mengimplementasikan dan melakukan analisis mengenai visi dan misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
c. Dapat mengimplementasikan dan melakukan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
d. Dapat mengimplementasikan dan melakukan strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk agar tepat sesuai dengan prosedur perusahaan.
e. Dapat mengimplementasikan dan melakukan strategi CRM pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
f. Dapat mengimplementasikan dan melakukan strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017 / 2018, yaitu jarak waktu dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei untuk pengerjaan BAB I sampai dengan BAB V. Adapun jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut :
Tabel 1.3
Waktu Penelitian
No. Nama Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Tahap Persiapan
1. Introduction
2. Penyampaian tugas dan penentuan objek penelitian
3. Pengurusan surat pengantar
Tahap Pelaksanaan
4. Pengumpulan materi (Survei, browsing, dan sumber –sumber )
Tahap Pengerjaan
5. Penulisan Laporan
Tahap Pengumpulan dan Evaluasi
6. Pengumpulan Hasil Penelitian
7. Pengumpulan Hasil Penelitian
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kantor PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk cabang Karawang yang berlokasi di Jl. Tuparev No. 22, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa barat 41312. Lokasi tersebut dipilih sebagai tempat penelitian karena berada dekat dengan kampus Universitas Singaperbangsa Karawang dan berada di daerah yang strategis yang merupakan pusat kota Karawang.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Banyak para ahli mengemukakan definisinya tentang Manajemen namun pada intinya mempunyai arti yang sama. Pengertian manajemen menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:2) bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Sapre dalam Usman (2013:6)
Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
Menurut George R.Terry dalam Heru (Heru Soviyan, 2013) berpendapat bahwa :
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Berdasarkan beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa manajemen merupakan serangkaian ilmu dengan kegiatan yang mengatur/mengarahkan langsung kepada penggunaan sumber daya dan sumber-sumber lain secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen secara universal penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maunpun non profit. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan atau maksud-maksud nyata.
2.2 Ruang Lingkup Manajemen
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:13) skop manajemen yang dikembangkan lebih luas karena didalam berhasil mengemukakan asas-asas manajemen yang lebih luas (terdapat 14 asas yang berhasil mengungkapkan kegiatan-kegiatan utama perusahaan industri, yaitu teknikal / prodution, commerical, financial, security, accounting, dan statistic manajemen ) yang berhasil mengemukakkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, comanding, coornadinating, dan controlling.
2.2.1 Fungsi manajemen
Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada 4 yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
1. Planning
Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
2. Organizing
Menurut George R. Terry (2013) mengemukakan bahwa: Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melak sanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
3. Actuating
Dalam hal ini, George R. Terry (2013) mengemukakan bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Controlling
Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
2.2.2 Bidang-bidang manajemen
Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2012:4) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam manajemen terdapat beberapa bidang didalamnya, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau manajemen proyek yang dijalankan oleh sebuah organisasi. Kegiatan manajemen produksi meliputi :
a. Perencanaan (desain) produksi
b. Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi
c. Pengawasan Produksi (berkaitan dengan mutu)
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan produk yang diinginkan oleh pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi. Fungsi pemasaran meliputi :
a. Penjualan, fungsi ini merupakan fungsi utama, karena bertujuan untuk menjual barang/jasa ke konsumen sehingga memperoleh keuntungan.
b. Pembelian, bertujuan memilih barang yang akan dibeli untuk dijual kembali. Misalnya memilih harga, jenis, bentuk, mutu dan warna yang sekiranya dijual kembali akan memperoleh keuntungan.
c. Pengangkutan, fungsinya adalah memindahkan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang yanng mengonsumsi. Misalnya menentukan alat, angkut, ongkos dan lain-lain yang berhubungan dengan distribusi.
d. Penyimpanan, merupakan fungsi untuk menyimpan barng-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
e. Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal baik dari sumber intern (pemilik) maupun ekstern (bukan pemilik).
f. Penanggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang, misalnya dengan program asuransi.
g. Standardisasi dan Grading, Standardisasi adalah batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barangbarang, seperti ukuran jumlah, kapasitas, fisik dan kekuatan. Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Misalnya memeriksa dan menyortir dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh.
h. Pengumpulan Informasi Pasar, tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya. Promosi terpadu (promotional mix) merupakan usaha memperkenalkan produk secara terpadu yang dapat dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan personal selling.
3. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Manajemen keuangan mempunyai tugas antara lain:
a. memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern
b. Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
c. Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif.
4. Manajemen personalia
Manajemen personalia adalah bagian dari manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada faktor produksi tenaga kerja dalam suatu organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal dan sesuai yang diinginkan. Kegiatan manajemen personalia antara lain
a. Pengadaan pegawai
b. Pemilihan tenaga kerja
c. Penyeleksian pegawai untuk menentukan posisi jabatan yang sesuai.
d. Mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk pegawai.
e. Menyediakan fasilitas, kesejahteraan dan gaji yang memuaskan.
f. Melakukan rotasi jabatan.
g. Memotivasi pegawai dengan dmemberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.
h. Melakukan pemberhentian dan pesiun pegawai.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya. Kegiatan manajemen administrasi antara lain :
a. Pengadministrasian seluruh kegiatan
b. Menginventarisasi peralatan kantor
c. Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.
d. Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutukan.
2.2.3 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dari semua perusahaan, pemasaran dilakukan untuk mendistribusikan dan mengenalkan produk yang dihasilkan suatu perusahaan agar sampai kepada sasaran. Adapun fungsi pemasaran menurut para ahli sebagai berikut :
Menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran (2008:12) dalam bukunya manajemen pemasaran edisi ke tiga belas
Pemasaran merupakan sebuah proses managerial yang orang-orang didalamnya mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk-produk yang ditawarkan dan nilai produknya kepada orang lain.
Menurut Basu Swastha (2008:5)
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut Philip Kotler (Fajar Laksana, 2008:4)
Pemasaran adalah proses social yang didalamnya individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli diatas penulis dapat meyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang melibatkan perantara (agen) untuk mendistribusikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan agar sampai ke customer.
2.2.4 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Sofjan Assauri (2013:12)
Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.
Menurut Buchori dan Djaslim (2010:5)
Manajeman pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi pemasaran diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan yang menganalisis, merencanakan, melaksankan dan mengendalikan program-program yang telah disusun dalam pembentukan, pembentukan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui suatu sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan perusahaan pada angka panjang. manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran memuaskan individu dan memenuhi Dn mmenuhi tujuan organisasi.
2.2.5 Strategi pemasaran
Menurut Tjiptono (2008:33) bukunya strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dirancang atau direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang berkesinambungan lewat pasar yang dimasuki dan program yang digunakan untuk melayani pasar sasarannya.
Menurut Philip Kotler ( 2008, 81 ) :
Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dirancang untuk mencapai tujuan suatu perusahaan yang berkenaan dengan dampak atau akibat yang diharapkan mencapai permintaan bisa mengenai strategi spesifik untuk menetapkan harga suatu produk sampai memasarkan serta mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memberi kepuasan pembeli aktual serta potensial.
Terdapat tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan suda sangat sengit.
2.2.6 Konsep Pemasaran
2.2.6.1 Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di mana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Tugas manajemen dalam konteks ini yaitu memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas sesuai dengan daya beli mereka.
2.2.6.2 Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen dalam konteks ini adalah membuat produk yang berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.
2.2.6.3 Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen tidak bisa dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
2.2.6.4 Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisais terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
2.2.6.5 Konsep Pemasaran Sosial
` Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisisen daripada pesaing dengan tetap melestarikan atau mningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
2.2.6.6 Konsep Pemasaran Global
Pada Konsep pemasarn global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor lingkungan yang memepengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah beruaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
2.3 Manajemen Strategik
Freddy Rangkuti dalam buku Akdon (2011: 2)
Pencapaian tujuan organisasi diperlukan alat yang berperan sebagai akselerator dan dinamisator sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan Drucker dalam Akdon (2011: 4) strategi adalah mengajarkan suatu yang benar (doing the right things).
Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut antara lain ditandai berbagai definisis dari para ahli yang merujuk pada strategi.
Wahyudi buku Akdon (2011: 5) Mendefinisikan manajemen Stratejik sebagai berikut:
Manajemen Stratejik adalah suatu seni atau ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) tentang kepuasan-kepuasan strategis antara fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.
Glueck William F – Jauch Lawarence R, Djaslim Saladin (2010:4) mendefinisikan manajemen stratejik sebagai berikut :
Strategic management is a stream of decisions and actions which leads to the development of an affective strategy of strategies to help echive objectives, the strategy management process is the way in which strategic determine objectives and make strategic decisions (Artinya bahwa manajemen stratejik merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu stratejik atau stratejik-stratejik yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen stratejik ialah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana strategi menemukan sasaran untuk membuat kesimpulan strategik).
Wheelen Thomas L – Hunger J. David, Djaslim Saladin (2010:4) mendefinisikan manajemen strategik ialah
Gregory G. Dess dan Alaex miller dalam Djaslim Saladin (2010:4) Strategic management is process that combinestree major interrelated activities strategic analysis, strategy formulation, and strategy implementation(Artinya bahwa manajemen stratejik adalah satu proses kombinasi antara tiga aktifitas yaitu analisis strategi, perumusan strategi, dan implementasi strategi).
Dari beberapa pendapat menurut pengertian manajemen strategik merupakan :
1. Memilih alteratif strategi yang terbaik bagi perusahaan atau organisasi dalam segala hal intuk mendukung gerak perusahaan.
2. Perusahaan harus melaksanakan manajemen stratejik secara terus menerus dan harus fleksibel dengan tuntunan kondisi dilapangan.
2.3.1 Proses Manajemen Stratejik
Gambar 2.1
Proses Manajemen Strategik
Menurut J. David Hunger & Thomas L. Wheelen (2010,:9) proses manajemen strategis meliputi empat elemen dasar yaitu :
1. Pengamatan lingkungan
Pengamatan lingkunagan dibagi menjadi dua yaitu analis eksternal (analisis yang terdapat diluar perusahaan) dan analisi internal (analisis didalam perusahaan). Lingkungan eksternal terdiri dari variable yang berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek tapi termasuk dalam manjemen jangka panjang perusahaan dari manajemen puncak. Sedangkan lingkungan internal terdiri dari beberapa variable-variabel yang ada didalam organisasi tetapi biasanya dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan daur hidup dari perusahaan.
2. Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan pedoman kebijakan.
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan yang telah direncanakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.
4. Evaluasi dan pengendalian
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.
2.4 Matrix SWOT
2.4.1 Pengertian SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang atau ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2008:47) yaitu :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
2.5 Bauran Pemasaran
Menurut Kotler & Armstrong (2008:48), Bauran pemasaran atau marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274) Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen.
1. Product (produk)
Menurut Philip Kotler & Armstrong (2008:346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
2. Price (Harga)
Menurut Philip Kotler (2008), “Price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
3. Place (Lokasi/Distribusi)
Menurut Philip Kotler (2008) mengenai distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada konsumen melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada konsumen dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dalam lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas Sebagai salah satu variable marketing mix, place atau distribusi mempunyai peran yang sangat penting dalam membantu perusaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promotion (Promosi)
Menurut Philip Kotler dan Amstrong (2008:68) promosi adalah “aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan informasi atau berkomunikasi antara penjual dan pembeli potensial yang besifat menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran untuk menciptakan permintaan atas produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
5. Physical evidence (Lingkungan fisik)
Bukti fisik menurut Philip Kotler (2008:67) yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada konsumen ataupun calon konsumen. Sebenarnya tidak ada atribut fisik untuk layanan, sehingga konsumen cenderung mengandalkan isyarat material. Ada banyak contoh bukti fisik, termasuk beberapa hal sebagai berikut:
Packaging (Kemasan)
Internet/web pages (Internet / halaman web)
Paperwork (Dokumen seperti invoice, tiket dan catatan pengiriman).
Brochures (Brosur)
Furnishings (Perabotan)
Signage (seperti yang di pesawat dan kendaraan).
Uniforms (Seragam)
Business cards (Kartu nama)
The building itself (Bangunan itu sendiri ,seperti kantor bergengsi atau markas indah).
Mailboxes and many others (Kotak surat dan banyak lainnya) Beberapa organisasi sangat tergantung pada bukti fisik sebagai alat komunikasi pemasaran, atraksi wisata contoh dan resort (misalnya Disney World), paket dan layanan surat (misalnya truk UPS), dan bank besar .
6. People (Orang)
Merupakan konsumen yang memberikan persepsi kepada konsumen lain tentang kualitas jasa yang pernah dibelinya dari perusahaan. Sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap proses pembelian jasa yang bersangkutan.
7. Process (Proses)
Menurut Philip Kotler (2008:103), Proses disini adalah mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen tersebut memesan (order) hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik atau khusus dalam melayani konsumennya. Yang dimaksud proses dalam pemasaran yaitu keseluruhan sistem yang berlangsung dalam penyelenggaraan dan menentukan mutu kelancaran penyelenggaraan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada penggunanya
2.5.1.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008:98)
Segmentasi pasar adalah pembagian sebuah derivar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi derivar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana pada kelompoknya bisa ditargetkan utk memasarkan suatu produk pantas dengan kebutuhan, keinginan, maupun karakteristik pembeli yang muncul di pasar tersebut.
Menurut Tjiptono dan Chandra dalam bukunya Pemasaran Strategik (2012 :150)
Segmentasi pasar adalah sebagai proses mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen- segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,keinginan,perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar ke dalam segmen-segmen pasar yang berbeda-beda menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen atau sejenis.
2.5.1.2 Targeting
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas.
Menurut Keegan & Green (2008:77) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon.
Menurut Philip Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa targeting adalah proses evaluasi segmentasi dan memfokuskan strategi pemasaran pada sekelompok pembeli yang memiliki potensi untuk memberikan respon.
2.5.1.3 Positioning
Menurut Fanggidae, (2007:76)
Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk.
Menurut Philip Kotler (2008)
Positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk bertujuan untuk menciptakan perbedaan,keuntungan,manfaat sehingga menciptakan kesan serta image tersendiri dalam pikiran keonsumennya.
2.6 Costumer Relationship Management (CRM)
Menurut Buttle (2007:48) yaitu “CRM adalah strategi inti dalam bisnis yang mengintegrasikan proses-proses dan fungsi-fungsi internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitabel”.
Menurut Kotler & Keller (2009:189) “Customer Relationship Management merupakan proses mengelola informasi rinci tentang masing-masing pelanggan dan secara cermat mengelola semua “titik sentuhan” pelanggan demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa Custumer Relationship Management (CRM) dapat disimpulkan bahwa crm adalah strategi utama dalam bisinis yang mengintegrasikan proses serta fungsi internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan dan mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitabel.
Costumer Relationship Management (CRM) juga merupakan proses mengelola informasi rinci tentang masing-masing pelangga dan secara cermat mengelola titik pelanggan demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan.
2.7 Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3
Hasil Penelitian Terdahulu
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Rosemeilia Yeni Artati, SE. Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Semarang 2007 Untuk masa berikutnya perlu mengoptimalkan diferensiasi produknya, lebih menekan harga, promosi yang lebih intensif dan efektif serta servis yang lebih baik dalam melakukan program problem solving dengan memberikan tambahan ilmu psikologi terhadap para tentot. Variabel penelitian (Strategi Pemasaran) Menggunakan Alat Analisis SWOT Obyek penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
2 Mimin Sartika, Analisis Strategi Diversivikasi Produk Pada PT. ESA Kertas Nusantara Karawang. Karawang 2011 Dari hasil penelitian menunjukan kondisi internal PT ESA Kertas Nusantara dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki potensi internal yang kuat dengan nilai 3,70 untuk bersaing, namun tidak terlalu lemah untuk memperbanyak persaingan (2.70). Kondisi Eksternal PT ESA Kertas Nusantara dapat diketahui bahwa besarnya faktor strategi eksternal untuk peluang adalah 3,26 dan ancaman (2,00) Variabel Penelitian (Strategi pemasaran) Menggunakan Metode Matrix SWOT IFAS dan EFAS Obyek penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
3 Siti Humairoh, Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Mini market MOR Store Karawang. Karawang 2015 Dari hasil penelitian menunjukan aspek kekuatan sebesar 3,126 dan aspek kelemahan sebesar (2,912) dengan selisih nilai sebesar 1,304, adalah menggambarkan sebagai posisi organisasi tentang aspek kekuatan dan aspek kelemahan. Sedangkan hasil perhitungan faktor eksternal untuk aspek peluang sebesar 2,976 dan aspek ancaman sebesar (2), dengan selisih nilai 0,976, adalah menggambarkan sebagai posisi organisasi yang berkaitan dengan aspek peluang dan aspek ancaman. Variabel Penelitian (Strategi pemasaran) Menggunakan Metode Matrix SWOT IFAS dan EFAS Obyek penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
2.8 Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir atau biasa disebut kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari penelitian yang didasarkan dari fakta-fakta, observasi, dan dari kepustakan. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Berdasarkan kajian yang telah dijelaskan pada landasan teori, ada beberapa faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran diantaranya: yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Faktor-faktor tersebut tertuang dalam pembahasan marketing mix yang mempengaruhi strategi pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dengan demikian penulis membuat kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.3
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Tugas Mata Kuliah Marketing Strategic
Pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh :
Entis Sutisna (1510631020073)
Ervan Himawan Fauzi (1510631020076)
Gina Ragadini (1510631020096)
Gustama Fauzan Akbar (1510631020097)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2017
ABSTRAK
Entis Sutisna, Ervan Himawan Fauzi, Gina Ragadini, Gustama Fauzan Akbar. (2017). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Universitas Singaperbangsa Karawang.
Pada era globalisasi saat ini, perekonomian teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang tidak terkecuali dalam bidang komunikasi dan informasi. Perkembangan ini mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk baru serta menjalin hubungan yang harmonis dengan target sasaran agar pengenalan dan penjualan produk sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Bauran Pemasaran, Strategi STP, strategi CRM dan strategi pemasaran apa yang digunakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu dengan menggunakan analisis matiks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Matriks Evaluasi Factor Eksternal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin.
Hasil penelitian menunjukan bahwa saat ini PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sudah memanfaatkan kekuatan dengan mnaksimal dan meminimalisir kelemahan yang ada dengan total skor factor internal sebesar 3,40. Sedangkan untuk factor eksternal yakni peluang dan ancaman memiliki skor total sebesar 3,55. Hasil dari total score kedua factor tersebut menghasilkan titik temu yaitu (0,35:0,675) dan berada di kuadran 1 yang artinya menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan.
Kata Kunci : SWOT, Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran, STP, CRM.
ABSTRACT
Entis Sutisna, Ervan Himawan Fauzi, Gina Ragadini, Gustama Fauzan Akbar. (2017). ANALYSIS OF MARKETING STRATEGY OF PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk University Of Singaperbangsa Karawang.
In the current era of globalization, technology and science to the economy continue to thrive is no exception in the field of communication and information. This development encourages the company to continue to innovate in creating new products as well as a harmonious relationship with the customers so that the introduction and sales products as expected of a company.
This research aims to know the marketing mix Strategy, CRM strategy, the Strategy and marketing strategy what is used by PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, and aware of the factors that affect your marketing strategy by using SWOT Matrix, matiks analysis of evaluation Factors Internal and External Factor Evaluation Matrix. This research is descriptive research i.e. research gives an overview or description ofa State as clearly as possible.
The research results showed that the current PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk are already harnessing the power with mnaksimal and minimize the weaknesses that exist with a total score of internal factor of 3.40. As for external factors i.e. opportunities and threats have a score total of 3.55. The result of the total score of the second factor that produces the intersection (0.35:0,675) and in quadrant 1 meaning that illustrates that the situation which is very good because there are forces that are utilized to achieve a profitable opportunity.
Key Words: SWOT, Marketing Strategy, Marketing Mix, STP, CRM.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya penelitian makalah ini dapat penulis selesaikan tepat waktu, dengan judul : “Analisis Strategi Pemasaran Pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk”, yang merupakan tugas mata kuliah Marketing Strategic pada program S1 Manjemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun, penulis telah berusaha sebaik mungkin agar penyusunannya sesuai dengan yang diharapkan.
Sudah tentu segala usaha tidak akan berjalan lancar apabila tidak disertai bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini kami sebagai penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Abdul Yusuf, SE.,MM selaku dosen mata kuliah Marketing Strategic yang telah memberikan bimbingan dan tugas ini kepada kami, Selanjutnya kami ucapkan pula terima kasih kepada: kedua orang tua kami, Kepada manajemen PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk cabang Karawang di Jl. Tuparev No. 22, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa barat 41312, Seluruh teman angkatan 2015, khusunya kelas 4MA3, Pihak perpustakaan dan teman-teman yang telah banyak membantu kami mendapatkan referensi penyusunan makalah ini, Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a, dukungan serta pastisipasinya.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan yang merupakan kelemahan peneliti dalam melaksanakan tugas ini, untuk itu peneliti ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demi kesempurnaan karya tulis ini, peneliti berharap dengan segala hormat. Pendapat, kritik serta saran dari dosen serta rekan – rekan semua. Akhirnya, walaupun makalah ini sangat sederhana, penulis senantiasa mempunyai harapan yang besar agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi seluruh pembaca.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh
Karawang, 07 Maret 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul
Judul i
Abstrak ii
Abstract iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Pembatasan Masalah 6
1.4 Perumusan Masalah 7
1.5 Tujuan Penulisan 7
1.6 Kegunaan Penelitian 8
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
2.1 Pengertian Manajemen 11
2.2 Ruang Lingkup Manajemen 12
2.2.1 Fungsi Manajemen 12
2.2.2 Bidang-Bidang Manajemen 13
2.2.3 Pengertian Pemasaran 16
2.2.4 Pengertian Manajemen Pemasaran 17
2.2.5 Strategi Pemasaran 17
2.2.6 Konsep Pemasaran 18
2.2.6.1 Konsep Produksi 18
2.2.6.2 Konsep Produk 19
2.2.6.3 Konsep Penjualan 19
2.2.6.4 Konsep Pemasaran 19
2.2.6.5 Konsep Pemasaran Sosial 19
2.2.6.6 Konsep Pemasaran Global 19
2.3 Manajemen Strategik 20
2.3.1 Proses Manajemen Strategik 21
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu 22
2.4.1 Pengertian SWOT 22
2.5 Bauran Pemasaran 24
2.5.1.1 Segmentasi Pasar 27
2.5.1.2 Targeting 28
2.5.1.3 Positioning 28
2.6 Costumer Relationship Management (CRM) 29
2.7 Hasil penelitian Terdahulu 30
2.8 Kerangka Pemikiran 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 33
3.1.1 Desain penelitian 33
3.2 Variabel Penelitian 34
3.2.1 Pengertian Variabel 34
3.2.2 Definisi Operasional 35
3.2.3 Definisi Konseptual 36
3.2.4 Instrumen Penelitian 36
3.3 Teknik Pengumpulan Data 40
3.4 Jenis Data 41
3.5 Sumber Data 42
3.5.1 Data Primer 42
3.5.2 Data Sekunder 42
3.6 Teknik Analisa Data 42
3.6.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif 42
3.6.1.1 Statistika Deskriptif 43
3.6.1.2 Statistika Inferensial 44
3.6.1.3 Teknik Analisa Data Kualitatif 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan 47
4.1.1 Profil PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 47
4.1.2 Analisis Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 49
4.1.3 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 54
4.2 Hasil Penelitian 58
4.2.1 Analisa Strategi Pemasaran PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 58
4.2.2 Analisa Strategi Bauran Pemasaran PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 59
4.2.3 Analisa Customer Relationship Management PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 62
4.2.4 Analisa Segmenting, Targeting dan Positioning PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 62
4.2.4.1 Segmenting 62
4.2.4.2 Targeting 64
4.2.4.3 Positioning 64
4.2.5 Analisa Matrik SWOT 65
4.2.5.1 Analisa Faktor Internal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 66
4.2.5.2 Analisa Faktor Eksternal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 71
4.3 Hasil Pembahasan 76
4.3.1 Pembahasan Strategi Pemasaran yang Diterapkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 76
4.3.2 Pembahasan Strategi Bauran Pemasaran yang Diterapkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 78
4.3.3 Pembahasan Hasil Analisis 81
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 88
5.2 Saran 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Macam–macam Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 4
Tabel 1.2 Laporan Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 5
Tabel 1.3 Waktu Penelitian 10
Tabel 1.4 Waktu Penelitian 11
Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu 30
Tabel 3.1 Tabel Skala 35
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian 37
Tabel 4.1 Analisa Visi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 50
Tabel 4.2 Analisa Misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 52
Tabel 4.3 Perhitungan Bobot Pada IFAS 69
Tabel 4.4 Perhitungan Bobot Pada EFAS 74
Tabel 4.5 Total Faktor Internal / Faktor Eksternal 82
Tabel 4.6 Matriks TWOS 85
Tabel 4.7 Matrik Analisis SWOT 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data Jumlah Pelanggan Kabel dan Nirkabel PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk 5
Gambar 2.1 Proses Manajemen Strategik 21
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran 31
Gambar 4.1 Saluran Distribusi Pada PT Telekomunikasi Indonesia 80
Gambar 4.2 Diagram Cartesius 83
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, arus perekonomian terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesatnya dan menghasilkan banyak perkembangan teknologi yang kecanggihannya sudah tidak di ragukan lagi. Perkembangan teknologi yang begitu cepat sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang membuat segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat di akses dengan mudah dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, Persaingan terhadap perusahaan sejenis pun berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga konsumen dapat memperoleh produk dengan mudah dan kepuasan pelanggan terhadap produk terpenuhi. Untuk itu perusahaan harus cerdik membaca peluang tersebut agar dapat mengetahui perilaku dan keinginan konsumen yang merupakan bagian penting dari keterlibatan dalam usahanya untuk memperoleh, menentukan, memproduksi dan menghasilkan produk dan jasa serta mendapatkan laba terhadap perusahaan.
Perkembangan perekonomian di Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya perusahaan – perusahaan dibidang komunikasi dan informasi. Perkembangan dari industri komunikasi dibuktikan dengan adanya perhatian dan pengamatan terhadap individu yang memiliki kemudahan dalam berkomunikasi dan informasi yang serba cepat dan praktis sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi saat ini. Perkembangan ini membawa industri komunikasi pada sebuah inovasi yang dapat di akses dimana dan kapan saja dengan mudah serta cepat. Pesatnya pertumbuhan alat komunikasi seperti telepon dan handphone mendorong tumbuhnya perusahaan sebagai penyedia layanan jasa komunikasi yang pesat pada akhirnya menimbulkan persaingan antara penyedia layanan jasa komunikasi.
Menurut Sofjan Assauri (2013:12) Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. Dengan terus berinovasi dan melakukan strategi pemasaran yang baik adalah wujud rencana untuk memperoleh hasil yang maksimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi kompetitor, strategi dalam penentuan harga, strategi terhadap produk yang dihasilkan strategi pelayanan dan lain sebagainya. Dengan demikian, persaingan yang semakin ketat antar perusahaan pun tak bisa dihindarkan sehingga menjadikan suatu perusahaan harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan dan memasarkan produk demi mencapai target penjualan dan menarik perhatian konsumen.
Peningkatan volume penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal perusahaan (hal-hal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya mutu produk, kemasan harga, ketahanan produk dan lain-lain) dan faktor eksternal perusahaan (hal-hal yang berada diluar jangkauan prusahaan, misalnya globalisasi, teknologi, sosial budaya, selera, polik dan lain-lain).
Perusahaan perlu mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat pada perusahaan, dalam persaingan ini akan membantu dalam mengenali diri, serta mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan setiap ancaman yang ada. Dimana strategi pemasaran dapat pula dijadikan tolak ukur agar produk – produk yang dihasilkan oleh perusahaan mampu dikenali dan dikonsumsi oleh sasaran dengan tepat guna. Pemasaran disuatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip – prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan – kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus - menerus melakukan inovasi, karena konsumen lebih menginginkan produk yang berdasarkan kehendaknya. Oleh karena itu, untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi.
Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa pasar, keputusan produk, penetapan harga promosi dan distribusi (marketing mix). Bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mampu mempertahan eksistensi perusahaan di pasar baik skala nasional maupun internasioanal, hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk yang dihasilkan serta bertambahnya pelanggan dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dari tahun ke tahun.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan penyedia layanan jasa dan jaringan telekomunikasi terluas dan tersebar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta pada akhir tahun 2015. Penjualan tersebut dipengaruhi oleh segmenting, Targeting serta Positioning yang tepat yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, sehingga perusahaan mampu mencapai target sesuai dengan yang di harapkan. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk senantiasa melakukan pendekatan-pendekatan dengan konsumen agar konsumen mampu merasa terarah dan nyaman dalam mengkonsumsi produk dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 52,55 saham perseroan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BLKM dan dimiliki publik baik dalam negeri maupun luar negeri 47,45% di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode TLK. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan kawasan regional yang dimana memiliki potensi pasar yang besar, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki jutaan konsumen jangka panjang yang loyal pada semua sektor produk di seluruh Indonesia bahkan kawasan regional (kawasan asia).
Tabel 1.1
Macam-macam Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
No Jenis Produk
1 Wifi Id
2 Speedy
3 Usee TV
4 Telkomsel
5 Indihome
6 Groovia TV
7 Flexi
8 Telkon Vision
9 Kartu Hallo
10 Aora TV
Sumber : Website PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki produk yang sangat beragam dan memiliki jumlah yang tidak sedikit pula. Jumlah produk yang paling diminati oleh pelanggan ialah Telkomsel dengan jumlah pelanggan sebanyak 104 juta pelanggan dan merupakan kartu perdana yang paling banyakan digunakan oleh pengguna telepon telepon seluler.
Strategi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki fokus terhadap pengembangan dan pelayanan jasa terdepan dan terpercaya dalam bidang komunikasi dan informasi. Strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan melalui peningkatan output produksi untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit produk agar mampu mempertahankan kulitas produk.
Tabel 1.2
Laporan Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Nomor Tahun Pendapatan
1 2011 Rp.71,253 Triliun
2 2012 Rp.77,143 Triliun
3 2013 Rp. 82.967 Triliun
4 2014 Rp. 89.696 Triliun
5 2015 Rp. 86.190 Triliun
Sumber : bareksa.com laba bersih PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan Tabel 1.2 mengenai jumlah pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2011 sampai tahun 2016, jumlah pendaptan keseluruhan mencapai 100,407.249 Triliun.dilihat dari trend setiap tahunnya, pendapatan tidak stabil karena adanya penurunan pendapatan pada tahun 2015 yakni turun sebesar 3.506 Triliun dari tahun 2014.
Berikut jumlah pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2011 sampai tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1
Data Jumlah Pelanggan Kabel dan Nirkabel PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan jumlah pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Pada Tabel 1.2 jumlah pelanggannya pun mengalami ketidakstabilan karena adanya kenaikan dan penurunan. Penurunan yang signifikan terjadi pada tahun 2013 yakni sebesar 10.71 juta dari tahun sebelumnya yakni tahun 2012.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis tertarik mengadakan penelitian dengan proses kegiatan terhadap strategi pemasaran PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk”.
1.2 Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang menjadi hambatan yang diharapkan dapat diteliti oleh penulis diantaranya :
1. Mengenal perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk secara detail dan menyeluruh.
2. Besarnya persaingan dibidang informasi dan telekomunikasi antar perusahaan swasta dan BUMN.
3. Menganalisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
4. Tujuan strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sudah tepat.
5. Strategi CRM (Customer Relationship Management) yang diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
6. Strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
7. Strategi pemasaran yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini fokus pada masalah yang diteliti, maka penelitian ini dibatasi pada lingkup sebagai berikut :
1. Bidang ilmu pada penelitian ini termasuk bidang ilmu manajemen.
2. Bidang ilmu manajemen yang diteliti termasuk dalam bidang ilmu manajemen pemasaran khususnya dalam bidang strategi pemasaran.
3. Tema pada penelitian ini meliputi teknologi informasi dan komunikasi, strategi pemasaran, faktor efas dan ifas.
4. Alat bantu yang digunakan Microsoft word.
5. Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Cabang Karawang di Jl. Tuparev No. 22, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa barat 41312.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang diatas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah yang diharapkan akan memberikan manfaat dalam upaya mencari jawabannya, perumusan masalah tersebut diantaranya:
1. Bagaimana visi dan misi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
2. Bagaimana analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3. Bagaimana strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sudah tepat.
4. Bagaimana strategi CRM (Customer Relationship Management) yang diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
5. Bagaimana strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan daripada penelitian mengenai Analisis strategi pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penilaian terhadap visi dan misi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
2. Untuk mengetahui penilaian SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3. Untuk mengetahui penilaian strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk agar sesuai dengan prosedur perusahaan.
4. Untuk mengetahui penilaian strategi CRM (Customer Relationship Management) yang diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
5. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.6 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan judul yang telah dibuat manfaat yang akan didapat dari penelitian ini diantaranya:
1. Kegunaan Teoritis
a. Dapat mengetahui, menganalisis dan menjelaskan tentang Analisis Strategi Pemasaran Pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
b. Dapat mengetahui, menganalisis dan menjelaskan mengenai visi dan misi PT Telekomunikasi Indonesia (Peersero) Tbk.
c. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
d. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk agar sesuai dengan prosedur perusahaan.
e. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan strategi CRM pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
f. Dapat mengetahui dan menganalisis dan menjelaskan strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
2. Kegunaan Praktis
a. Dapat mengimplementasikan dan melakukan tentang analisis strategi pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
b. Dapat mengimplementasikan dan melakukan analisis mengenai visi dan misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
c. Dapat mengimplementasikan dan melakukan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
d. Dapat mengimplementasikan dan melakukan strategi segmentasi, target pasar dan posisi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk agar tepat sesuai dengan prosedur perusahaan.
e. Dapat mengimplementasikan dan melakukan strategi CRM pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
f. Dapat mengimplementasikan dan melakukan strategi bauran pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017 / 2018, yaitu jarak waktu dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei untuk pengerjaan BAB I sampai dengan BAB V. Adapun jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut :
Tabel 1.3
Waktu Penelitian
No. Nama Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Tahap Persiapan
1. Introduction
2. Penyampaian tugas dan penentuan objek penelitian
3. Pengurusan surat pengantar
Tahap Pelaksanaan
4. Pengumpulan materi (Survei, browsing, dan sumber –sumber )
Tahap Pengerjaan
5. Penulisan Laporan
Tahap Pengumpulan dan Evaluasi
6. Pengumpulan Hasil Penelitian
7. Pengumpulan Hasil Penelitian
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kantor PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk cabang Karawang yang berlokasi di Jl. Tuparev No. 22, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa barat 41312. Lokasi tersebut dipilih sebagai tempat penelitian karena berada dekat dengan kampus Universitas Singaperbangsa Karawang dan berada di daerah yang strategis yang merupakan pusat kota Karawang.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Banyak para ahli mengemukakan definisinya tentang Manajemen namun pada intinya mempunyai arti yang sama. Pengertian manajemen menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:2) bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Sapre dalam Usman (2013:6)
Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
Menurut George R.Terry dalam Heru (Heru Soviyan, 2013) berpendapat bahwa :
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Berdasarkan beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa manajemen merupakan serangkaian ilmu dengan kegiatan yang mengatur/mengarahkan langsung kepada penggunaan sumber daya dan sumber-sumber lain secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen secara universal penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maunpun non profit. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan atau maksud-maksud nyata.
2.2 Ruang Lingkup Manajemen
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:13) skop manajemen yang dikembangkan lebih luas karena didalam berhasil mengemukakan asas-asas manajemen yang lebih luas (terdapat 14 asas yang berhasil mengungkapkan kegiatan-kegiatan utama perusahaan industri, yaitu teknikal / prodution, commerical, financial, security, accounting, dan statistic manajemen ) yang berhasil mengemukakkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, comanding, coornadinating, dan controlling.
2.2.1 Fungsi manajemen
Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada 4 yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
1. Planning
Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
2. Organizing
Menurut George R. Terry (2013) mengemukakan bahwa: Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melak sanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
3. Actuating
Dalam hal ini, George R. Terry (2013) mengemukakan bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Controlling
Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
2.2.2 Bidang-bidang manajemen
Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2012:4) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam manajemen terdapat beberapa bidang didalamnya, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau manajemen proyek yang dijalankan oleh sebuah organisasi. Kegiatan manajemen produksi meliputi :
a. Perencanaan (desain) produksi
b. Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi
c. Pengawasan Produksi (berkaitan dengan mutu)
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan produk yang diinginkan oleh pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi. Fungsi pemasaran meliputi :
a. Penjualan, fungsi ini merupakan fungsi utama, karena bertujuan untuk menjual barang/jasa ke konsumen sehingga memperoleh keuntungan.
b. Pembelian, bertujuan memilih barang yang akan dibeli untuk dijual kembali. Misalnya memilih harga, jenis, bentuk, mutu dan warna yang sekiranya dijual kembali akan memperoleh keuntungan.
c. Pengangkutan, fungsinya adalah memindahkan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang yanng mengonsumsi. Misalnya menentukan alat, angkut, ongkos dan lain-lain yang berhubungan dengan distribusi.
d. Penyimpanan, merupakan fungsi untuk menyimpan barng-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
e. Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal baik dari sumber intern (pemilik) maupun ekstern (bukan pemilik).
f. Penanggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang, misalnya dengan program asuransi.
g. Standardisasi dan Grading, Standardisasi adalah batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barangbarang, seperti ukuran jumlah, kapasitas, fisik dan kekuatan. Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Misalnya memeriksa dan menyortir dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh.
h. Pengumpulan Informasi Pasar, tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya. Promosi terpadu (promotional mix) merupakan usaha memperkenalkan produk secara terpadu yang dapat dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan personal selling.
3. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Manajemen keuangan mempunyai tugas antara lain:
a. memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern
b. Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
c. Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif.
4. Manajemen personalia
Manajemen personalia adalah bagian dari manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada faktor produksi tenaga kerja dalam suatu organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal dan sesuai yang diinginkan. Kegiatan manajemen personalia antara lain
a. Pengadaan pegawai
b. Pemilihan tenaga kerja
c. Penyeleksian pegawai untuk menentukan posisi jabatan yang sesuai.
d. Mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk pegawai.
e. Menyediakan fasilitas, kesejahteraan dan gaji yang memuaskan.
f. Melakukan rotasi jabatan.
g. Memotivasi pegawai dengan dmemberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.
h. Melakukan pemberhentian dan pesiun pegawai.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya. Kegiatan manajemen administrasi antara lain :
a. Pengadministrasian seluruh kegiatan
b. Menginventarisasi peralatan kantor
c. Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.
d. Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutukan.
2.2.3 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dari semua perusahaan, pemasaran dilakukan untuk mendistribusikan dan mengenalkan produk yang dihasilkan suatu perusahaan agar sampai kepada sasaran. Adapun fungsi pemasaran menurut para ahli sebagai berikut :
Menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran (2008:12) dalam bukunya manajemen pemasaran edisi ke tiga belas
Pemasaran merupakan sebuah proses managerial yang orang-orang didalamnya mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk-produk yang ditawarkan dan nilai produknya kepada orang lain.
Menurut Basu Swastha (2008:5)
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut Philip Kotler (Fajar Laksana, 2008:4)
Pemasaran adalah proses social yang didalamnya individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli diatas penulis dapat meyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang melibatkan perantara (agen) untuk mendistribusikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan agar sampai ke customer.
2.2.4 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Sofjan Assauri (2013:12)
Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.
Menurut Buchori dan Djaslim (2010:5)
Manajeman pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi pemasaran diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan yang menganalisis, merencanakan, melaksankan dan mengendalikan program-program yang telah disusun dalam pembentukan, pembentukan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui suatu sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan perusahaan pada angka panjang. manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran memuaskan individu dan memenuhi Dn mmenuhi tujuan organisasi.
2.2.5 Strategi pemasaran
Menurut Tjiptono (2008:33) bukunya strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dirancang atau direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang berkesinambungan lewat pasar yang dimasuki dan program yang digunakan untuk melayani pasar sasarannya.
Menurut Philip Kotler ( 2008, 81 ) :
Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dirancang untuk mencapai tujuan suatu perusahaan yang berkenaan dengan dampak atau akibat yang diharapkan mencapai permintaan bisa mengenai strategi spesifik untuk menetapkan harga suatu produk sampai memasarkan serta mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memberi kepuasan pembeli aktual serta potensial.
Terdapat tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan suda sangat sengit.
2.2.6 Konsep Pemasaran
2.2.6.1 Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di mana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Tugas manajemen dalam konteks ini yaitu memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas sesuai dengan daya beli mereka.
2.2.6.2 Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen dalam konteks ini adalah membuat produk yang berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.
2.2.6.3 Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen tidak bisa dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
2.2.6.4 Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisais terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
2.2.6.5 Konsep Pemasaran Sosial
` Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisisen daripada pesaing dengan tetap melestarikan atau mningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
2.2.6.6 Konsep Pemasaran Global
Pada Konsep pemasarn global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor lingkungan yang memepengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah beruaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
2.3 Manajemen Strategik
Freddy Rangkuti dalam buku Akdon (2011: 2)
Pencapaian tujuan organisasi diperlukan alat yang berperan sebagai akselerator dan dinamisator sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan Drucker dalam Akdon (2011: 4) strategi adalah mengajarkan suatu yang benar (doing the right things).
Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut antara lain ditandai berbagai definisis dari para ahli yang merujuk pada strategi.
Wahyudi buku Akdon (2011: 5) Mendefinisikan manajemen Stratejik sebagai berikut:
Manajemen Stratejik adalah suatu seni atau ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) tentang kepuasan-kepuasan strategis antara fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.
Glueck William F – Jauch Lawarence R, Djaslim Saladin (2010:4) mendefinisikan manajemen stratejik sebagai berikut :
Strategic management is a stream of decisions and actions which leads to the development of an affective strategy of strategies to help echive objectives, the strategy management process is the way in which strategic determine objectives and make strategic decisions (Artinya bahwa manajemen stratejik merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu stratejik atau stratejik-stratejik yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen stratejik ialah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana strategi menemukan sasaran untuk membuat kesimpulan strategik).
Wheelen Thomas L – Hunger J. David, Djaslim Saladin (2010:4) mendefinisikan manajemen strategik ialah
Gregory G. Dess dan Alaex miller dalam Djaslim Saladin (2010:4) Strategic management is process that combinestree major interrelated activities strategic analysis, strategy formulation, and strategy implementation(Artinya bahwa manajemen stratejik adalah satu proses kombinasi antara tiga aktifitas yaitu analisis strategi, perumusan strategi, dan implementasi strategi).
Dari beberapa pendapat menurut pengertian manajemen strategik merupakan :
1. Memilih alteratif strategi yang terbaik bagi perusahaan atau organisasi dalam segala hal intuk mendukung gerak perusahaan.
2. Perusahaan harus melaksanakan manajemen stratejik secara terus menerus dan harus fleksibel dengan tuntunan kondisi dilapangan.
2.3.1 Proses Manajemen Stratejik
Gambar 2.1
Proses Manajemen Strategik
Menurut J. David Hunger & Thomas L. Wheelen (2010,:9) proses manajemen strategis meliputi empat elemen dasar yaitu :
1. Pengamatan lingkungan
Pengamatan lingkunagan dibagi menjadi dua yaitu analis eksternal (analisis yang terdapat diluar perusahaan) dan analisi internal (analisis didalam perusahaan). Lingkungan eksternal terdiri dari variable yang berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek tapi termasuk dalam manjemen jangka panjang perusahaan dari manajemen puncak. Sedangkan lingkungan internal terdiri dari beberapa variable-variabel yang ada didalam organisasi tetapi biasanya dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan daur hidup dari perusahaan.
2. Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan pedoman kebijakan.
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan yang telah direncanakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.
4. Evaluasi dan pengendalian
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.
2.4 Matrix SWOT
2.4.1 Pengertian SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang atau ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2008:47) yaitu :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
2.5 Bauran Pemasaran
Menurut Kotler & Armstrong (2008:48), Bauran pemasaran atau marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274) Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen.
1. Product (produk)
Menurut Philip Kotler & Armstrong (2008:346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
2. Price (Harga)
Menurut Philip Kotler (2008), “Price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
3. Place (Lokasi/Distribusi)
Menurut Philip Kotler (2008) mengenai distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada konsumen melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada konsumen dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dalam lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas Sebagai salah satu variable marketing mix, place atau distribusi mempunyai peran yang sangat penting dalam membantu perusaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promotion (Promosi)
Menurut Philip Kotler dan Amstrong (2008:68) promosi adalah “aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan informasi atau berkomunikasi antara penjual dan pembeli potensial yang besifat menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran untuk menciptakan permintaan atas produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
5. Physical evidence (Lingkungan fisik)
Bukti fisik menurut Philip Kotler (2008:67) yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada konsumen ataupun calon konsumen. Sebenarnya tidak ada atribut fisik untuk layanan, sehingga konsumen cenderung mengandalkan isyarat material. Ada banyak contoh bukti fisik, termasuk beberapa hal sebagai berikut:
Packaging (Kemasan)
Internet/web pages (Internet / halaman web)
Paperwork (Dokumen seperti invoice, tiket dan catatan pengiriman).
Brochures (Brosur)
Furnishings (Perabotan)
Signage (seperti yang di pesawat dan kendaraan).
Uniforms (Seragam)
Business cards (Kartu nama)
The building itself (Bangunan itu sendiri ,seperti kantor bergengsi atau markas indah).
Mailboxes and many others (Kotak surat dan banyak lainnya) Beberapa organisasi sangat tergantung pada bukti fisik sebagai alat komunikasi pemasaran, atraksi wisata contoh dan resort (misalnya Disney World), paket dan layanan surat (misalnya truk UPS), dan bank besar .
6. People (Orang)
Merupakan konsumen yang memberikan persepsi kepada konsumen lain tentang kualitas jasa yang pernah dibelinya dari perusahaan. Sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap proses pembelian jasa yang bersangkutan.
7. Process (Proses)
Menurut Philip Kotler (2008:103), Proses disini adalah mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen tersebut memesan (order) hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik atau khusus dalam melayani konsumennya. Yang dimaksud proses dalam pemasaran yaitu keseluruhan sistem yang berlangsung dalam penyelenggaraan dan menentukan mutu kelancaran penyelenggaraan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada penggunanya
2.5.1.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008:98)
Segmentasi pasar adalah pembagian sebuah derivar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi derivar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana pada kelompoknya bisa ditargetkan utk memasarkan suatu produk pantas dengan kebutuhan, keinginan, maupun karakteristik pembeli yang muncul di pasar tersebut.
Menurut Tjiptono dan Chandra dalam bukunya Pemasaran Strategik (2012 :150)
Segmentasi pasar adalah sebagai proses mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen- segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,keinginan,perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar ke dalam segmen-segmen pasar yang berbeda-beda menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen atau sejenis.
2.5.1.2 Targeting
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas.
Menurut Keegan & Green (2008:77) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon.
Menurut Philip Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa targeting adalah proses evaluasi segmentasi dan memfokuskan strategi pemasaran pada sekelompok pembeli yang memiliki potensi untuk memberikan respon.
2.5.1.3 Positioning
Menurut Fanggidae, (2007:76)
Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk.
Menurut Philip Kotler (2008)
Positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk bertujuan untuk menciptakan perbedaan,keuntungan,manfaat sehingga menciptakan kesan serta image tersendiri dalam pikiran keonsumennya.
2.6 Costumer Relationship Management (CRM)
Menurut Buttle (2007:48) yaitu “CRM adalah strategi inti dalam bisnis yang mengintegrasikan proses-proses dan fungsi-fungsi internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitabel”.
Menurut Kotler & Keller (2009:189) “Customer Relationship Management merupakan proses mengelola informasi rinci tentang masing-masing pelanggan dan secara cermat mengelola semua “titik sentuhan” pelanggan demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa Custumer Relationship Management (CRM) dapat disimpulkan bahwa crm adalah strategi utama dalam bisinis yang mengintegrasikan proses serta fungsi internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan dan mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitabel.
Costumer Relationship Management (CRM) juga merupakan proses mengelola informasi rinci tentang masing-masing pelangga dan secara cermat mengelola titik pelanggan demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan.
2.7 Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3
Hasil Penelitian Terdahulu
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Rosemeilia Yeni Artati, SE. Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Semarang 2007 Untuk masa berikutnya perlu mengoptimalkan diferensiasi produknya, lebih menekan harga, promosi yang lebih intensif dan efektif serta servis yang lebih baik dalam melakukan program problem solving dengan memberikan tambahan ilmu psikologi terhadap para tentot. Variabel penelitian (Strategi Pemasaran) Menggunakan Alat Analisis SWOT Obyek penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
2 Mimin Sartika, Analisis Strategi Diversivikasi Produk Pada PT. ESA Kertas Nusantara Karawang. Karawang 2011 Dari hasil penelitian menunjukan kondisi internal PT ESA Kertas Nusantara dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki potensi internal yang kuat dengan nilai 3,70 untuk bersaing, namun tidak terlalu lemah untuk memperbanyak persaingan (2.70). Kondisi Eksternal PT ESA Kertas Nusantara dapat diketahui bahwa besarnya faktor strategi eksternal untuk peluang adalah 3,26 dan ancaman (2,00) Variabel Penelitian (Strategi pemasaran) Menggunakan Metode Matrix SWOT IFAS dan EFAS Obyek penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
3 Siti Humairoh, Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Mini market MOR Store Karawang. Karawang 2015 Dari hasil penelitian menunjukan aspek kekuatan sebesar 3,126 dan aspek kelemahan sebesar (2,912) dengan selisih nilai sebesar 1,304, adalah menggambarkan sebagai posisi organisasi tentang aspek kekuatan dan aspek kelemahan. Sedangkan hasil perhitungan faktor eksternal untuk aspek peluang sebesar 2,976 dan aspek ancaman sebesar (2), dengan selisih nilai 0,976, adalah menggambarkan sebagai posisi organisasi yang berkaitan dengan aspek peluang dan aspek ancaman. Variabel Penelitian (Strategi pemasaran) Menggunakan Metode Matrix SWOT IFAS dan EFAS Obyek penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
2.8 Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir atau biasa disebut kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari penelitian yang didasarkan dari fakta-fakta, observasi, dan dari kepustakan. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Berdasarkan kajian yang telah dijelaskan pada landasan teori, ada beberapa faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran diantaranya: yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Faktor-faktor tersebut tertuang dalam pembahasan marketing mix yang mempengaruhi strategi pemasaran pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dengan demikian penulis membuat kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:13) menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.
Secara deskriptif penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi pemasaran yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3.1.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Dalam desain penelitian, terdapat beberapa tipe desain penelitian yang bisa kita gunakan. Tipe-tipe desain peneitian tersebut, ialah :
1. Casual Comperative Research
Casual Comperative Research disebut juga dengan penelitian sebab akibat merupakan salah satu ide berpikir ilmiah untuk menyusun suatu riset metodologi.
2. Riset Experimental
Research that allows for the causes of behavior to be determined. Untuk menggambarkan riset eksperimental bisa dilakukan pada dua kelompok dimana kelompok satu disebut kontrol tanpa diberi perlakukan apapun sedangkan pada kelompok ke dua diberikan perlakuan (treatment).
3. Ethnographic Research
Penelitian etnographi adalah penelitian yang memfokuskan diri pada budaya dari sekelompok orang. Umumnya penelitian etnographic meneliti tentang budaya secara umum. Penelitian ini lebih terfokus pada organisasi yang mendefenisikan group of people.
4. Historical Research
Historikal riset dilakukan dengan membaca buku-buku dan literatur serta mengikuti pola dari literatur maupun buku yang kita baca. Penelitian ini memerlukan history atau sejarah awal pertama terbentuknya topik yang ingin kita cari. Pada umumnya history atau sejarah tersebut tidak terekam sifatnya tidak autentik.
5. Action Research
Action Research merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial.
6. Survey Research
Penelitian survei termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
7. Correlation Research
Penelitian ini dialakukan untuk melihat hubungan diantara dua variable. Korelasi tidak menjamin adanya kausaliti (hubungan sebab akibat), tetapi kausaliti menjamin adanya korelasi.
Berdasarkan beberapa tipe desain penelitian, penelitian yang kita ambil yaitu penelitian berdasarkan historical research, yaitu dilakukan dengan membaca buku-buku dan literatur serta mengikuti pola dari literatur maupun buku, skripsi, jurnal yang kita baca dan sumber penelitian sebelumnya.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Pengertian Variabel
Suharsimi Arikunto (2013:99) mengemukakan bahwa “variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Sedangkan menurut Ibnu Hajar (2009:156) yang mengartikan “variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti”.
Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian
Dari berbagai definisi para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel penelitian adalah atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Sehingga tinggi, berat badan, sikap, motivasi, gaya kepemimpinan, disiplin kerja, gaya belajar, metode pembelajaran, aktivitas belajar, jenis kelamin, dsb, merupakan contoh variable penelitian dalam pendidikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan historycal resarch yaitu dengan membaca buku-buku dan literatur serta mengikuti pola dari literatur maupun buku yang kita baca.
Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti untuk menyatakan tanggapan dari responden terhadap setiap pertanyaan yang diberikan adalah dengan menggunakan Skala Likert.
Menurut Sugiyono (2012:56) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Dalam penelitian fenomenasosial ini telah ditetapkan secaras pesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagaivariabel penelitian, dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Tabel 3.1 Tabel Skala
Experiential Marketing Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan Bobot Skor
Sangat Setuju Sangat Baik Sangat Puas 5
Setuju Baik Puas 4
Cukup Setuju Cukup Baik Cukup Puas 3
Tidak Setuju Tidak Baik Tidak Puas 2
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Puas 1
Sumber : data peneliti (2014:93)
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakandalam penelitian ini adalah locus of control dan kepribadian.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja.
Definisi operasional variable penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya.
3.2.3 Definisi Konseptual
Menurut Tan (dalam Koentjaraningrat, 1997:32), mengatakan bahwa “Konsep atau pengertian adalah unsur pokok di dalam suatu penelitian, kalau masalah dan kerangka teorinya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai hal yang menjadi pokok perhatian dan suatu konsep yang sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu”.
Menurut Soedjadi (2000; 14), Pengertian Konsep adalah “Ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang ada pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek , kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama”.
Menurut Umar (2004:51), “Konsep adalah sejumlah teori yang berkaitan dengan suatu objek. Konsep diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama”.
Dari berbagai definisi para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konseptual adalah unsur pokok didalam suatu penelitian yang digunakan umtuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri yang sama.
3.2.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan dalam penelitian.
Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013 : 148).
Tabel 3.2
Instrumen Penelitian
Variable Sub Variable Indikator
SWOT
IFAS Kekuatan
Jaringan yang tersebar luas di Indonesia
Sumber daya manusia yang unggul
Variasi produk yang berkualitas serta praktis
Brand image yang kuat
Layanan yang baik tentang perusahaan
Layanan yang baik
Pengembangan teknologi yang cepat
Pendapatan yang terus meningkat
Kelemahan
Salah satu produk yang semakin turun pendapatannya
Jumlah beban yang terus meningkat
Budget yang besar digunakan untuk perkembangan teknologi
Teknologi yang digunakan tidak tahan lama
Harga yang ditawarkan cukup tinggi
Sering terdapat gangguan
Melakukan marger dan akuikusisi yang kurang baik
EFAS Peluang
pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar
kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi
keinginan masyarakat yang serba praktis
gaya hidup digital dimasyarakat modern
Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik
Peraturan pemerintah yang mendukung perusahaan
Kebutuhan akan keamanan berkomunikasi
Rata-rata pendapatan yang tinggi
Ancaman
Teknologi baru yang dapat berdampak negative pada daya saing.
Peristiwa-peristiwa sosial politik yang terjadi
Meningkatnya kekuatan pesaing
Harga barang komplementer yang naik
Resiko bencana alam
Aksi terorisme di Indonesia
Cyber crime
Segmenting Segmen korporat
Segmen perumahan
Segmen perorangan
Segmen lain-lain
Targeting Perusahaan mentartargetkan untuk merambah semua kalangan baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah
Positioning Perusahaan memposisikan diri sebagai perusahaan yang unggul (Leading) dalam penyelanggaraan Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment (TIME).
Product guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan
Price guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan
Place memiliki akses yang mudah untuk dijangkau dengan menggunakan transfortasi pribadi maupun umum
Promotion memperhatikan setiap kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan
People selalu menjaga kerapihan setiap karyawannya agar konsumen merasa tetap nyaman dengan pelayanan yang ramah
Physical Evidence mempunyai design ruangan yang nyaman dengan arsitektur warna yang cerah
Process selalu mengutamakan keramahan, kecepatan dan ketepatan dalam setiap proses pelayanan terhadap konsumen.
Costumer Relationship Management (CRM) PT Telekomunikasi Indonesia senantiasa memberikan pelayanan secara professional terhadap pelanggan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Tes – Merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis maupun secara lisan. Hasil pengukuran ini lebih banyak digunakan untuk data kuantitatif yang pada umumnya menggunakan alat ukur data interval sehingga dapat diolah dengan teknik statistika.
2. Wawancara – Wawancara atau interviu merupakan salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat, tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Metode wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar berada dalam benak pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak digunakan dalam studi-studi persepsi yang bernuansa kualitatif.
3. Observasi – Banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki.
4. Kuesioner atau Angket – Merupakan suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya. (Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, hlm.200).
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan metode dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mencatat, mengklasifikasikan dan menggunakan data sekunder yang berupa data-data dari dokumen yang sudah ada berupa laporan keuangan, kondisi ekonomi, sosial, teknologi. Dalam hal ini dokumen diambil dari website resmi Telekomunikasi Indonesia.
3.4 Jenis Data
Adapun jenis data menurut sifatnya yang di gunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).
2. Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan mengenai pembahasan. Data bisa berupa angka-angka yang dapat dihitung seperti jumlah karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk di Karawang dan data lainnya yang menunjang penelitian.
3.5 Sumber Data
3.5.1 Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Dalam hal ini data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan manajemen pihak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dalam penelitian ini berupa laporan keuangan, faktor kondisi internal dan eksternal perusahaan misalnya kondisi ekonomi, sosial, teknologi yang berpengaruh terhadap kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3.6 Teknik Anaisis Data
3.6.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Di dalam penelitian menggunakan teknik analisis data kuantitatif merupakan kegiatan sesudah data dari seluruh responden atau sumber data-data lain semua terkumpul. Teknik di dalam penelitian kuantitatif yaitu menggunakan statistik. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan juga statistik non parametris.
Menurut (Sugiyono, 2012: 7)., teknik penelitian kuantitatif juga dapat diartikan sebagai suatu metode penelitian dengan landaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel. Umumnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang t ditetapkan
Metode kuantitatif ini sering juga disebut dengan metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan juga metode discovery. Metode kuantitatitif ini dinamakan metode tradisional, sebab metode ini sudah cukup lama dipakai sehingga sudah dianggap sebagai metode tradisi untuk sebuah penelitian. Teknik ini juga disebut sebagai metode positivistik sebab juga berlandaskan kepada filsafat positivisme. Metode atau teknik ini disebut sebagai metode ilmiah/scientific, disebkan metode ini memilili kaidah-kaidah ilmiah yang terpenuhi yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Cara ini biasa disebut juga dengan metode discovery karena metode ini bisa ditemukan dan dikembangkan di dalam berbagai iptek terbaru. Metode ini memiliki sebutan metode kuantitatif karena data penelitian yang berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Berikut ini adalah macam-macam dari statis untuk analisis data.
3.6.1.1 Statistika deskriptif
Statistika deskriptif yaitu statistik yang digunakan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang sudah terkumpul, sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku dalam umum atau generalisasi.
3.6.1.2 Statistika inferensial
Statistika inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi, dan statistik ini sangat cocok digunakan apabila sampel diambil dari populasi yang sudah jelas dan cara pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara acak.
3.6.1.3 Teknik Analisis Data Kualitatif
Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang dimana peneliti merupakan sebagai instrumen kunci, dari pengambilan sampel sumber data yang dilakukan dengan cara purposive dan snowball, teknik pengumpulan trianggulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan pada makna dari generalisasi.
Metode analisis data deskriptif kualitatif dalam suatu penelitian ini berguna untuk mengembangkan teori yang telah dibangun dari data yang didapatkan di lapangan. Metode kualitatif pada tahap awalnya peneliti melakukan penjelajahan, kemudian dilakukan pengumpulan data sampai mendalam, mulai dari observasi hingga penyusunan laporan. Langkah-langkah Analisis Data Secara Umum, sebagai berikut :
1. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul di dalam tahap pengumpulan data, kemudian perlu diolah kembali. Pengolahan data tersebut memiliki tujuan agar data lebih sederhana, sehingga semua data yang telah terkumpul dan menyajikannya sudah tersusun dengan baik dan rapi kemudian baru dianalisis.
Tahap-tahap dalam pengolahan data
1. Penyuntingan (editing)
Penyuntingan merupakan kegiatan memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden.
2. Pengkodean (coding)
Pengkodean adalah kegiatan Setelah diakukannya penyuntingan data, kegiatan berikutnya yaitu pengkodean yang dilakukan dengan menggunakan cara memberikan simbol atau tanda yang berupa angka terhadap jawaban responden yang diterima.
3. Tabulasi (tabulating)
Tabulasi merupakan kegiatan menyusun dan juga menghitung data dari hasil pengkodean, kemudian akan disajikan dalam wujud tabel.
2. Penganalisisan Data
Apabila proses pengolahan data telah selesai, maka proses selanjutnya yaitu analisis data. kemudian Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan dan juga memudahkan data untuk ditafsirkan. Setelah datanya sudah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni data kuantitatif dengan bentuk angka-angka dan data kualitatif yang lebih dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau simbol.
4. Penafsiran Hasil Analisis
Kamudian bila data sudah selesai dianalisis, kegiatan yang harus dilakukan yaitu menafsirkan hasil analisis data tersebut. Tujuan penafsiran analisis ini adalah untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan cara membandingkan hipotesis yang sudah dirumuskan dengan hasil analisis yang sudah diperoleh. Akhirnya, peneliti bisa manarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang sudah dirumuskan.
Data-data yang diperoleh dengan melalui wawancara, hasil dari penelitian sebelumnya serta dari literature lain seperti buku, jurnal dan skripsi. Selanjutnya di analisis dengan menggunkan tahap-tahap dalam pengelolaan data sehiggan menghasilkan informasi yang siap untuk di publikasikan ke public.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan
4.1.1 Profil PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya. Berikut penjelasan portofolio bisnis PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk:
1. Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis warisan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Sebagai ikon bisnis perusahaan, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan
komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta korporasi.
2. Informasi
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
a. Media
Media merupakan salah satu model bisnis PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (FTA) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
b. Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan menargetkan segmen pasar anak muda. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain-lain.
3. Layanan
Layanan menjadi salah satu model bisnis PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale (borongan) , dan Internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
4.1.2 Analisis Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Visi dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ialah “ Be the king in the Region “. Be the king dapat diartikan sebagai raja atau penguasa. Dalam arti bisnis be the king memiliki arti bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk bertujuan untuk menjadi market leader di kawasan regional. Region memiliki arti kawasan asia, sehingga PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ingin menjadi market leader dikawasan asia dengan memberikan layanan terbaiknya kepada customer.
Visi yang baik diharapkan dapat menjawab 5 pertanyaan kunci sebagai berikut :
1. Apakah yang menjadi kepercayaan atau fokus pengembangan bisnis ke depan?
2. Apakah menjadi ruang lingkup produk dan pasar ?
3. Bagaimana prioritas dan bauran produknya ?
4. Apakah yang menjadi kemampuan-kemampuan kunci ?
5. Bagaimana pengaruh terhadap pertumbuhan dan harapan?
Tabel 4.1
Analisis Visi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Pertanyaan Analisis Keterangan
1
√ PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk percaya dengan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelangganya akan membawa perusahaan ke level lebih tinggi serta mampu menciptakan inovasi – inovasi baru yang tentunya berguna bagi senua kalangan. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih Employers of Choice Award 2015 hasil survey ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan masyarakat kepada Telkom, khususnya sebagai tempat untuk berkarya meniti karir.
2
√ Dengan melakukan Strategi pemasaran yang baik adalah wujud rencana untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi pesaing, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.
3
√ PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan e-payment dan layanan portal lainnya.
4
√ Kami akan memiliki kemampuan dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi dan memanfaatkan perubahan tersebut menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan kapasitas dan nilai perusahaan sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan dan keberlanjutan dalam jangka panjang. Hal ini tidak lain adalah sebagai wujud nyata pengelolaan GCG untuk mengantarkan kelangsungan pertumbuhan usaha dan eksistensi kami ke masa mendatang.
5
√ Untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk fokus pada pengembangan broadband (pita lebar) atau koneksi internet dengan transmisi data kecepatan tinggi.
Misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yaitu “Lead Indonesian Digital Inovation and Globalization“. Lead mempunyai arti memimpin. Dimana PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk terus berusaha untuk menciptakan inovasi baru dalam bidang digital yang mendunia. Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada aspek finansial (pendapatan dan laba) serta kapitalis pasar, termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi unggulan.
Tabel 4.2
Analisis Misi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Aspek Analisis Keterangan
Customer √ Memiliki pelanggan yang tersebar luas di seluruh nusantara. Dengan jumlah pengguna telepon tetap sebanyak 15 juta orang dan telepon seluler sebanyak 104 juta orang.
Produk dan Jasa √ Produk yang dihasilkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sangat banyak. Seiring dengan berkembangnya zaman PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk terus berinovasi tanpa menghilangkan produk lama yang masih memiliki nilai jual di pasaran.
Pasar √ Memiliki pangsa pasar yang luas yang menyebar di seluruh nusantara bahkan asia.
Teknologi √ Seiring dengan perkembangan zaman teknologi yang dibutuhkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk harus semakin baik yaitu seperti Satelit Telkom 3S
Tujuan √ Menjadi panutan bagi perusahaan multimedia, memberikan jasa dan kualitas prima kepada para pelanggan.
Filosofi Perusahaan √ PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk bergerak dibidang layanan jasa telekomunikasi dan sudah mengusai pasar digital di Indonesia.
Concern Pertumbuhan √ PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk senantiasa berinovasi agar teknologi tidak kalah dari para pesaing.
Image √ PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sudah memiliki image yang baik dibuktikan dengan banyaknya pelanggan yang tersebar di seluruh nusantara.
Socisal Responsibility √ Dalam hal ini PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pun memiliki social Responsibility yang baik dibuktikan dengan membangun MCK dan air bersih di area wisata Labuan Bajo
Concern Terhadap Karyawan √ PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki concern yang baik terhadap karyawan dibuktikan dengan meraih Employer Choice Award pada tahun 2015
Dengan memberikan pelayanan terbaik keapada pelanggan, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk terus berusaha menjadi raja di kawasan asia dengan berupaya serta berinovasi menciptakan inovasi digital yang mendunia. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan role model bagi perusahaan lain.
4.1.3 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
1. Direktur Utama (CEO), tugas dari direktur utama ialah mengkoordinir, mengendalikan langsung Direktur yang memimpin Direktorat pada corporate office dalam penyelenggaraan operasional fungsinya, dan mengendalikan direktur yang memimpin Direktorat pada operating business.
2. Wakil Direktur Utama (COO), adapun tugasnya meliputi membantu Direktur Utama dalam mengintegrasikan penyelenggaraan operasi Direktorat-Direktorat yang berada dalam kelompok Operating Business, dan fungsi Corporate Support yang berkaitan dengan risk, legal, dan compliance, dan corporate affair.
3. Direktur Keuangan (CFO), tugas daripada direktur keuangan ialah tugas pokok Direktur Keuangan selain sebagai anggota Direksi, adalah mengelola dan mengendalikan keuangan perusahaan di Kantor Perusahaan dan seluruh unit bisnis, serta melakukan pengendalian penyelenggaraan aktivitas keuangan secara terpusat.
4. VP. Management Accounting, memiliki tugas diantaranya mengarahkan penjabaran CSS dalam bentuk Proyeksi Keuangan Tahunan per unit bisnis ke dalam bentuk Corporate Annual Message dan Annual Target Setting serta mengkomunikasikannya kepada Unit Bisnis dan Anak Perusahaan
dalam rangka penyusunan RKAP. Merumuskan, menetapkan, mengkoordinasikan panduan penyusunan RKAP berupa format, asumsi, prioritas, kalender anggaran, rasio-rasio keuangan, dan standar cost, serta merekomendasikan strategi, kebijakan, guidelines, prosedur dan sistem pengelolaan management accounting.
5. Direktur Sumberdaya Manusia, mengemban tugas diantaranya tugas pokok Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) di samping tugasnya sebagai anggota Direksi, adalah memberdayakan secara optimal seluruh SDM perusahaan guna merealisasikan strategi perusahaan dalam mewujudkan tujuan perusahaan, serta mengendalikan penyelenggaraan operasional manajemen SDM secara terpusat. Guna penyelenggaraan aktivitas operasional manajemen SDM secara ter-pusat, Direktur SDM mengendalikan unit Human Resource Center, yaitu unit organisasi diluar organisasi Corporate Office yang diperankan sebagai pusat penyelenggara layanan operasional manajemen SDM di seluruh unit organisasi TELKOM.
6. EVP. IT & Supply, tugasnya ialah memastikan terkendalinya pengelolaan logistik perusahaan, khususnya pengelolaan logistik yang mempersyaratkan pengelolaan secara terpusat dalam rangka pengendalian efisiensi dan menjaga tercapainya standar kualitas serta ketepatan supply management bagi proses pengelolaan bisnis.
7. EVP. Strategic Investment dan Corporate Planning, tugas pokok EVP. Strategic Investment dan Corporate Planning, adalah memastikan tersusunnya strategic dan business planning untuk memberikan guideline yang memadai bagi upaya pencapaian tujuan korporasi, serta memastikan terealisasinya strategi Perusahaan dalam mempertahankan/ meningkatkan pertumbuhan dengan upaya mendayagunakan sumberdaya perusahaan melalui pengembangan portofolio bisnis.
8. Direktur Network dan Solution, memiliki tugas pokok Direktur Network dan Solution di samping tugasnya sebagai anggota Direksi, adalah mengintegrasikan penyelenggaraan pengelolaan infrastruktur dan jasa, yang dikelola dalam satu manajemen secara fokus dan terintegrasi.
9. Direktur Konsumer, memiliki tugas pokok Direktur Konsumer di samping tugasnya sebagai anggota Direksi, adalah mengintegrasikan penyelenggaraan pengelolaan fungsi delivery channel dan layanan Customer pada segmen retail/ konsumer, yang dikelola dalam satu manajemen secara fokus dan terintegrasi.
10. Direktur Enterprise dan Wholesale, memiliki tugas pokok Direktur Enterprise dan Wholesale di samping tugasnya sebagai anggota Direksi, adalah mengintegrasikan penyelenggaraan pengelolaan fungsi delivery channel dan layanan Customer pada segmen enterprise dan wholesale, yang dikelola dalam satu manajemen secara fokus dan terintegrasi.
11. EVP. Risk Management, Legal, dan Compliance, memiliki tugas pokok EVP. Risk Management, Legal dan Compliance adalah memimpin unit organisasi Corporate Office yang berperan sebagai unit pendukung bagi penyelenggaraan fungsi Corporate Office dalam mengelola upaya pengendalian potensi resiko, dari seluruh business unit dan support unit yang meliputi regulatory risk, strategic risk, financial risk, operational risk, dan other risk (supplies failure, legal, technology, reputational risk).
12. Head of Corporate Affair bertanggung jawab atas:
a. Efektivitas penyelenggaraan aktivitas pengendalian sinergi operasi, regulatory management, proses management & support, enterprise management quality, program/ project management.
b. Standardisasi bisnis proses perusahaan berikut rumusan Key Performance Indicator (KPI).
c. Kesiapan rekomendasi kebijakan pengelolaan kinerja unit.
d. Kesiapan sistem monitoring dan rekomendasi kebijakan pengorganisasian proyek-proyek strategis.
e. Tersedianya informasi bisnis yang valid, up to date, terstandarisir, dan komprehensif yang mencakup seluruh aspek potensi dan performansi enterprise, yang diperlukan dalam perencanaan strategis dan pengendalian manajemen tingkat korporasi, serta penyelenggaraan pengelolaan informasi yang terkait dengan proses knowledge management.
13. Head of Corporate Communication, bertanggung jawab atas:
a. Efektivitas penyelenggaraan aktivitas Shareholder Relation, Board dan Shared/ Securities Management, Corporate Communication dan Image Management, dan Community Relation Management.
b. Terjaganya corporate image yang positif, melalui upaya komunikasi dengan pihak eksternal (market/ publik, dan komunitas industri), serta terjaganya keutuhan, sinergi dan koordinasi dalam proses marketing communication.
c. Terkondisinya kemampuan (ability) perusahaan untuk berperan secara efektif dengan Regulator dalam hal proses perumusan suatu Regulasi yang berdampak pada bisnis perusahaan, sehingga menguntungkan perusahaan dengan cara yang baik dan benar, serta terjaganya ketaatan terhadap regulasi.
14. Head of Audit Internal, bertanggung jawab atas:
a. Efektivitas penyelenggaraan fungsi internal audit, serta memastikan sistem pengelolaan kinerja seperti : KPI, program coaching berjalan dengan baik.
b. Terselenggaranya koordinasi dan kerjasama yang efektif baik dengan pihak internal (seluruh unit bisnis) maupun dengan pihak eksternal.
c. Kelengkapan dan keutuhan (comprehensiveness) kebijakan Audit.
d. Kepastian bahwa resiko bisnis pada seluruh aktivitas bisnis telah dikelola se-cara memadai, dengan sistem internal control yang dilaksanakan secara efektif dan konsisten.
e. Ketepatan, akurasi, dan kewajaran laporan hasil audit yang disampaikan kepada CEO, Direktur terkait dan Komite Audit.
f. Tersedianya laporan hasil audit yang berisi temuan audit yang penting, analisa dan rekomendasi perbaikan kepada Direktur Utama, Direktur terkait, Komisaris dan Komite Audit.
g. Memonitor ketepatan, dan kelengkapan tahap-tahap tindak lanjut temuan audit.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Strategi Pemasaran Yang Digunakan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk maka data yang telah dikumpulkan melalui wawancara dan browsing di situs web resmi dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk serta dari penelitian terdahulu . Hasil tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Mengenai Pelanggan Yang Ada
Mengidentifikasi target market yang ada, membantu untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif.
2. Langkah Promosi
Upaya promosi memperkenalkan produk kepada konsumen, promosi yang dilakukan dengan sanagt konsisten, terus menerus dan dengan cara yang efektif.
3. Pemilihan Lokasi Yang Strategis
Pemasaran yang lainnya adalah masalah pemilihan tempat, strategi dalam membidik peluang potensial. Maka harus untuk memilih lokasi yang tepat.
4. Marketing Untuk Menggunakan Internet Marketing
Salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, mengetahui keinginan dan selera konsumen dengan menggunakan media sosial, seperti line, twitter, Instagram.
5. Menjalin Hubungan Dengan Pelanggan
Memelihara pe;anggan lama lebih mudah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru, PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk mencoba untuk mempertahankan dan memelihara pelanggan dengan cara memberikan pelayanan yang prima dan terpercaya serta menyediakan Wifi Corner serta bagi pengguna yang ignin menikmati fasilitas Wifi Corner selamanya dapat dengan membuat kartu member.
6. Berinovasi Seiring Dengan Perkembangan Zaman
Strategi pemasaran yang lainnya adalah Menciptakan produk baru tanpa menghilangkan image produk lama sesuai dengan perkembangan zaman yang ada.
4.2.2 Analisa Strategi 7P Yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Untuk melakukan langkah strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan cara menganalisis lingkungan internal perusahaan untuk mengukkur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
1. Startegi Produk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menggunakan strategi produk yaitu produk yang diciptakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk itu sendiri guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan, dengan terus berinovasi menciptakan produk baru agar pelanggan tidak merasa bosan.
2. Strategi Harga
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan BUMN yang dimana penentuan harga lebih banyak ditentukan oleh pemerintah. Namun, harga yang diberikan sesuai dengan kualita produk yang dihasilkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
3. Strategi Tempat
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki cabang yang tersebar luas di seluruh Nusantara dan cabang disetiap daerah memiliki akses yang mudah untuk dijangkau dengan menggunakan transfortasi pribadi maupun umum karena lokasinya yang berada di pusat kota.
4. Stratgei Promosi
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memperhatikan setiap kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan, mengingat pelanggan agar bersedia kembali membeli produk dan menikmati fasilitas yang dikeluarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk serta selalu memperkenalkan produk barunya dengan cara menyediakan paket internet murah bagi pengguna kartu telkomsel dan pelanggan dapat mengumpulkan point lalu menukarkannya dengan keinginan konsumen yang tersedia di pilihan untuk penukaran point, seperti point dapat digunakan untuk menonton bioskop di XXI dan bisa menukarkan pulsa.
5. Strategi Orang
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk selalu menjaga kerapihan setiap karyawannya agar konsumen merasa tetap nyaman dengan pelayanan yang ramah yang diberikan oleh setiap karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
6. Strategi Lingkungan Fisik
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mempunyai design ruangan yang nyaman dengan arsitektur warna yang cerah merah dan putih yang menjadi ciri khas dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, tata ruangan yang nyaman dan dilengkapi dengan AC dan kursi tunggu yang nyaman. Selain di kantor PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga memberikan layanan kepada pelanggannya ditempat Wifi Corner dengan disediakan colokan listrik dan kursi yang nyaman.
7. Strategi Proses
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk selalu mengutamakan keramahan, kecepatan dan ketepatan dalam setiap proses pelayanan terhadap konsumen.
4.2.3 Analisis Customer Relationship Management PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Semakin berkembangnya teknologi menjadi lebih pesat, maka PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga berusaha mengikuti perkembangan teknologi dan perlahan mengubah cara PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dalam melihat pasar. Dulu, pelanggan merupakan individual users, lalu berkembang menjadi college users dan sekarang corporate users. Seiring dengan adanya perubahaan ini tentu harus dilakukan pengelolaan pelanggan yang lebih efektif dan meningkatkan jasa pelayanan kepada pelanggan agar dapat menjadi sebuah nilai tambahan bagi perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah sebuah perusahaan yang berbasis teknologi dan semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun, oleh karena itu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan bisnis yang sudah tersusun dengan matang dalam menghadapi perkembangan bisnis saat ini. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sendiri sudah berusaha dalam melayani pelanggannya dengan baik, namun hal ini masih belum cukup dan perlu ditingkatkan secara terus menerus agar tidak menjadi suatu hambatan pada suatu saat nanti. Disini PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menggunakan sistem CRM (Customer Relationship Management) yaitu oracle CRM. Sistem yang digunakan ini sangat memberikan solusi bagi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk didalam meningkatkan kepuasan pelanggan serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat dan meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ada.
4.2.4 Analisa Segmenting, Targeting dan Posistioning PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menerapkan srtategi pemasaran yang konprehensif untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan penjualan perusahaan, termasuk melalui aktivitaskomunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan.Telkom telah melakukan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis pelanggan.
4.2.4.1 Segmenting
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki empat segmen operasi utama yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
1. Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan institusi.
2. Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada pelanggan perumahan.
3. Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan.
4. Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung. Adapun segmen gedung ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu :
1. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan, agama, status perkawinan, pendidikan, etik, dan kebangsaan. Untuk produk-produk dari PT.Telkom Indonesia, Tbk sendiri di tunjukan untuk semua kalangan mayarakat yang belum menggunakan internet ataupun kelompok masyarkat yang ingin memperdalam pengetahuan tentang teknologi informasi seperti : Rumah tangga, siswa sekolah, mahasiswa. Namun untuk produk kartu seperti SIMPATI dan kartu AS dirancang untuk segmen yang lebih luas khususnya pelanggan muda.
2. Segmentasi geografis
Segmentasi geografis antara lain : wilayah, ukuran kota, ukuran daerah, dan kepadatan iklim. Untuk semua produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sampai saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia sampai ke plosok seperti Kalimantan, Sulawesi, papua, Maluku. Karena PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ini selalu membangun menara setiap tahun diseluruh Indonesia. Dan pada September 2015 kemarin untuk jaringan 4G LTE dan fiber optic sudah dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan diresmikannya proyek Sulawesi, Maluku, papua cabel system (SMPCS) pada 10 Mei 2015.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis ini meliputi kelas social, gaya hidup, kepribadian, presepsi dan sikap. Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ini ditunjukan untuk semua kalangan kelas social. Baik social menengah ke bawah ataupun kalangan social menengah ke atas .Tetapi khusus untuk Kartu Hallo merupakan produk dengan pemakaian tinggi.
Seiring dengan perubahan perilaku konsumen dan gaya hidup masyarakat, kami juga aktif mengembangkan kerja sama penjualan skala nasional dengan beberapa Mitra seperti Samsung, Intel dan lain-lain. Melalui kemitraan tersebut, kami menjual produk-produk berbasis bundle melalui jaringan gerai penjualan milik Mitra yang bersangkutan (Partnership Store).
4.2.4.2 Targeting
Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan telekomunikasi diindonesia yang menyediakan layanan-layanan telekomunkasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya. Produk-produk dari perusahaan ini ditargetkan untuk semua kalangan baik dari kalangan atas maupun bawah, ditargetkan kepada Rumah Tangga untuk memenuhi kebutuhan mereka, mahasisiwa, dan siswa sekolah karena dari PT. Telkom ini sering mengadakan kampanye untuk menarik target yang lebih luas yaitu pelanggan muda usia antara 12-19 tahun. Selain itu Telkom menargetkan jumlah untuk pengguna indihome dikawasan Indonesia Timur karena yang tadinya jumlah pengguna mencapai 300.000 pada tahun 2016, sampai saat ini di Indonesia timur baru mencapai 60.000 pengguna.
4.2.4.3 Positioning
Sebagai sala satu produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini, apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi dan adanya persaingan pasar bebas maka PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk merupakan perusahaan yang terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan teknologi informasi yang penting bagi masyarakat.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memposisikan diri sebagai perusahaan yang unggul (Leading) dalam penyelanggaraan Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment (TIME) dan menyediakan layanan More For Less TIME dengan harga yang kompetetif dan tetap menjaga model korporasi terbaik di Indonesia.sebagai Leading kinerja PT Telkom pada aspek finansial (pendapatan dan laba) dan kapitalisasi pasar dalam termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi unggulan (baik yang hanya memiliki portofolio telekomunikasi maupun TIMES) di kawasan regional. Region memiliki arti kawasan Asia, sehingga kinerja yang dihasilkan akan dibandingkan dengan para operator telekomunikasi dikawasan Asia.
More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut paradox marketing, yaitu memberikan benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less).Kualitas layanan dan pelayanan dikembangkan bedasarkan Telkom quality system yang berbasis standar internasional. PT Telkom melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan role model bagi perusahaan lain.
4.2.5 Analisa Matrik SWOT
Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
4.2.5.1 Analisa Faktor Internal PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Menganalisis lingkungan internal pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk , meliputi analisa faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam menentukan strategi apa yang tepat dalam membuat kebijakan terkait dengan strategi pemasaran.
Adapun hal-hal yang termasuk dalam lingkungan internal pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk secara lengkap adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strength)
Berdasarkan hasil analisis dan wawancara yang dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk cabang Karawang serta hasil pengamatan langsung tim peneliti, maka diperoleh faktor-faktor kekuatan pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk :
1. Jaringan yang tersebar luas di Indonesia
Sudah tidak diragukan lagi bahwa sudah banyak pengguna telepon kabel maupun nirkabel untuk memilih produk yang disediakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan alasan jaringan yang baik dan tersebar di seluruh nusantara.
2. Produk yang ditawarkan bervariasi
Untuk memanjakan pelanggannya PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk selalu berinovasi dengan menciptakan bermacam produk yang sesuai dengan perkembangan zaman
3. Pengembangan teknologi yang cepat
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pun semakin berkembang. Maka dari itu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk selalu meningkatkan teknologi dengan cepat agar dapat bersaing dengan para pesaing.
4. Keamanan pengguna terjamin
Dengan adanya System Specific Policy PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dapat mengendalikan konfigurasi penggunaan perangkat atau teknologi secara teknis atau manajerial.
5. Selalu menjaga kualitas produk
Produk yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk terus bertambah, namun PT Telekomunikasi Indonesua (Persero) Tbk selalu menjaga kualitas produknya agar dapat bersaing dengan para pesain
6. Layanan yang baik
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memberikan layanan yang baik terhadap pelanggannya, hal ini telah dibuktikan salah satunya pada hari pelanggan nasional dengan memberikan layanan yang istimewa.
7. Brand image yang kuat
Image konsumen yang positif terhadap produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun image perusahaan yang positif.
8. Pertumbuhan pendapatan yang terus meningkat
Seiring dengan bertambahnya UMK di Kota Karawang, pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pun terus bertambah salah satunya produk jaringan seluler Telkomsel.
b. Kelemahan (Weakness)
1. Teknologi yang dikembangkan tidak tahan lama
Salah satu teknologi yang habis di makan waktu karena tumbuhnya pesaing salah satunya kartu ceria dan telkom flexi.
2. Budget yang besar untuk pengembangan teknologi
Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%).
3. Salah satu produk yang semakin turun pendapatannya
Sama halnya dengan kartu perdana ceria yang pendapatannya semakin turun, telkomsel juga mengalami penurusan pendapatan yang drastis yang disebabkan banyaknya pesaing yang bergerak dibidang yang sama.
4. Harga yang ditawarkan cukup tinggi
Harga yang ditawarkan cukup tinggi karena ini terikat BUMN dan penentuan harag di tentukan oleh UU No. 36 Tahun 1999.
5. Melakukan merger dan akuisisi kurag baik
Sebagai perusahaan yang berada dibawa nauangan Pemerintah PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sulit melakukan merger dan akuisisi seperti yang dilakukan perusahaan swasta lainnya.
6. Peraturan pemerintah tentang penetapan tarif
Penetapan tarif yang relatif tinggi untuk semua produk karen merupakan BUMN dan penetapan tarif ditentukan oleh UU No. 36 Tahun 1999.
7. Sering terdapat gangguan
Tak selama sinyal telkomsel maupun telephon rumah kuat adakala sinyal ada gangguan seperti didaerah pegunungan maupun ketika bencana terjadi.
Tabel 4.3
Perhitungan Bobot Pada IFAS
Faktor Internal
No Kekuatan Bobot Rating Score
1 Jaringan yang tersebar luas di Indonesia 0,10 5 0,50
2 Sumber daya manusia yang unggul 0,10 4 0,40
3 Variasi produk yang berkualitas serta praktis 0,15 4 0,60
4 Brand image yang kuat 0,15 4 0,60
5 Layanan yang baik tentang perusahaan 0,05 3 0,15
6 Layanan yang baik 0,02 3 0,06
7 Pengembangan teknologi yang cepat 0,03 3 0,09
8 Pendapatan yang terus meningkat 0,02 2 0,05
Total 0,62 2,45
No Kelemahan Bobot Rating Score
1 Salah satu produk yang semakin turun pendapatannya 0,10 -2 -0,20
2 Jumlah beban yang terus meningkat 0,05 -2 -0,10
3 Budget yang besar digunakan untuk perkembangan teknologi 0,15 -1 -O,15
4 Teknologi yang digunakan tidak tahan lama 0,05 -1 -0,05
5 Harga yang ditawarkan cukup tinggi 0,10 -2 -0,20
6 Sering terdapat gangguan 0,10 -1 -0,10
7 Melakukan marger dan akuikusisi yang kurang baik 0,10 -2 -0,20
Total 0,65 -1
Skor factor diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dengan rating. Sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :
1. Total skor factor kekuatan adalag sebesar 2,45 dan total skor factor kelemahan sebesar -1,00.
2. Berdasarkan hasil perhitungan skor factor tersebut, diperoleh posisi organisasi adalah sebesar 1,45. Artinya, bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah memberikan pelayanan yang baik terhadap seluruh factor, baik dalam factor internal maupun factor eksternal. Namun, bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga masih perlu meminimalisasi adanya factor kelemahan. Berdasarkan perhitungan diatas bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah cukup bagus karena skor dari masing-masing aspek telah mencapai 1,45.
4.2.5.2 Analisa Faktor Eksternal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Menganalisis lingkungan internal pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk , meliputi analisa faktor peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan dalam menentukan strategi apa yang tepat dalam membuat kebijakan terkait dengan strategi pemasaran.
Adapun hal-hal yang termasuk dalam lingkungan internal pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk secara lengkap adalah sebagai berikut:
a. Peluang (Opportunity)
Berdasarkan hasil analisis dan wawancara yang dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk cabang Karawang serta hasil pengamatan langsung tim peneliti, maka diperoleh faktor-faktor peluang pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk :
1. kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi
Dizaman modern saat ini sudah tidak diragukan lagi akan kebutuhan informasi termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
2. gaya hidup digital dimasyarakat modern
Perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan gaya hidup digital juga mempengaruhi kehidupan dan perilaku dimasyarakat.
3. keinginan masyarakat yang serba praktis
Dengan adanya teknologi informasi memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi serta melakukan komunikasi sehingga membantu kehidupan masyarakat menjadi serba praktis.
4. pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar
Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna telephon seluler yang cukup besar, hal ini menjadikan PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk gencar mempromosikan produknya.
5. Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, kesadaran masyarakat akan pendidikan semakin meningkat sehingga kebutuhan akan informasi pun akan semakin banyak.
6. Peraturan pemerintah yang mendukung perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk merupakan perusahaan BUMN yang dimana semua kendalinya juga tergantung terhadap pemerintah hal ini menyebabkan mau tidak mau pemerintah senantiasa mendukung proyek yang diselenggarakan PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
7. Kebutuhan akan keamanan berkomunikasi
PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk dengan 3 kategori keamanan yaitu : Enterprise Information Security Police (EISP), Issue Spesific Security Policy (ISSP) dan System Spesific Policy (SSP). Dengan ketiga system keamanan yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk akan menraik pelanggan untuk mempercayari PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk sepenuhnya.
8. Rata-rata pendapatan yang tinggi
Tak bisa dipungkiri saat ini pendapatan masyarakat di Indonesia dari waktu ke waktu meningkat, hal ini di pengaruhi pula oleh besarnya UMK dari setiap daerah seperti halnya UMK di Karawang yang mencapai sebesar Rp. 3.605.272,-.
b. Ancaman (Threats)
1. Teknologi baru yang dapat berdampak negative pada daya saing
Saat ini banyak sekali perusahaan dibidang telekomunikasi yang mengembangkan teknologi, secara tidak langsung hal ini akan memperketat persaingan terhadap perusahaan sejenis.
2. Peristiwa-peristiwa sosial politik yang terjadi
Banyaknya peristiwa politik yang terjadi dapat menyebabkan ketidakstabilan teknologi maupun informasi yang tersebar di masyarakat sehingga banyak kabar hoax yang terjadi.
3. Meningkatnya kekuatan pesaing
Produsen dibidang telekomunikasi semakin hari semakin berkembang pesat, sehingga kekuatan yang dimilinya pun semakin kuat.
4. Harga barang komplementer yang naik
Dengan tingginya pendapatan masyarakat saat ini, tak sedikit prosuden dari barang komplementer yang menaikan harga barang produksinya, hal ini akan membuat PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk harus menyesuaikannya.
5. Resiko bencana alam
Salah satu resiko yang mungkin terjadi ialah resiko banjir dan angin topan, yang menyebabkan banyaknya gangguan yang akan terjadi terhadap teknologi yang dikembangkan PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
6. Aksi Terorisme di Indonesia
Dengan maraknya aksi terorisme yang ada akan mempengaruhi keseimbangan kewaspadaan pelanggan maupun PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk sendiri dalam proses pelayanan maupun produksi.
7. Cyber crime
Kejahatan tidak hanya terjadi di dunia nyata saja, melainkan di dunia internet juga berlaku yang menyebabkan banyak hacker-hacker yang kapan saja mampu melakukan aksinya.
Tabel 4.4
Perhitungan Bobot Pada EFAS
Faktor Eksternal
No Peluang Bobot Rating Score
1 pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar 0,10 5 0,50
2 kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi 0,15 4 0,60
3 keinginan masyarakat yang serba praktis 0,10 3 0,30
4 gaya hidup digital dimasyarakat modern 0,10 3 0,30
5 Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik 0,05 3 0,15
6 Peraturan pemerintah yang mendukung perusahaan 0,10 3 0,30
7 Kebutuhan akan keamanan berkomunikasi 0,10 2 0,20
8 Rata-rata pendapatan yang tinggi 0,05 2 0,10
Total 0,75 2,45
No Ancaman Bobot Rating Score
1 Teknologi baru yang dapat berdampak negative pada daya saing. 0.05 -2 -0,10
2 Peristiwa-peristiwa sosial politik yang terjadi 0,10 -2 -0,20
3 Meningkatnya kekuatan pesaing 0,10 -3 -0,30
4 Harga barang komplementer yang naik 0,05 -4 -0,20
5 Resiko bencana alam 0,05 -4 -0,20
6 Aksi terorisme di Indonesia 0,15 -3 -0,15
7 Cyber crime 0,15 -3 -0,45
Total 0,7 -1,6
Skor factor diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dengan rating. Sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :
1. Total skor factor Peluang adalah sebesar 2,45 dan total skor factor ancaman sebesar -1,6.
2. Berdasarkan hasil perhitungan skor factor tersebut, diperoleh posisi organisasi adalah sebesar 0,85. Artinya, bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki peluang yang bagus untuk senantiasa mengembangkan bisnisnya, hal ini tercermin pada nilai selisih sebesar 0,85.
4.3 Hasil Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Strategi Pemasaran Yang Diterapkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Sebagai strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan kepada pelanggan, sejak tahun 2013 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis pelanggan. Dampak dari perubahan penyajian informasi segmen yaitu dari segmen sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak seluler dan lain-lain menjadi segmen korporat, perumahan dan perorangan dan lain-lain.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki empat segmen operasi utama yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
1. Segmen korporat
Menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan institusi.
2. Segmen Perumahan
Menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada pelangga perumahan.
3. Segmen perorangan
Menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan.
4. Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menggunakan kerangka paradox marketing, pada kerangka paradox marketing konsep more for less mendasari value proposition dari produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat lebih yang relevan dengan biaya yang lebih hemat, disesuaikan dengan persyaratan pelanggan terhadap masing-masing produk.
Pada segmen consumer, khususnya segmen home telah dikembangkan layanan indihome sebagai salah satu inovasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pelanggan Indihome merupakan layanan TIMES yang terpadu dengan harga satuan yang lebih hemat karena mengoptimalkan sinergi Telkom Group, lingkup layanan meliputi akses internet broadband, telepon, IPTV (dengan brand UseeTV) dan home automation.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menerapkan srtategi pemasaran yang konprehensif untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan penjualan perusahaan termasuk melalui aktivitas komunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan. Outlet plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan layanannya, disamping beberapa jaringan distribusi layanan yang dimiliki.
4.3.2 Pembahasan Strategi Bauran Pemasaran Yang Diterapkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Setelah melakukan analisis 7P selanjutnya melakukan pembahasan atas apa yang sudah di analisis, yaitu :
1. Product
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan e-payment dan layanan portal lainnya. Selain itu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) menyediakan kartu seluler yang sudah melekat dengan masyarakat yaitu Telkomsel, Kartu HALO, dan Telkom Flexi. Dan juga terdapat pula layanan internet seperti Speedy, Indi Home, dan Wifi Id.
2. Price
Harga yang ditawarkan kepada para pelanggan saat ini sudah menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat Indonesia dan peraturan pemerintah. Pada produk
Telkomsel : Untuk paket internet Flash 8GB (30hr) Ekstra 7GB Kuota Videomax (30hr) + 5GB 4G (15hr) harga Rp 270.000
Indihome : Paket Premium Triple Play, untuk fiber 50Mbps gratis 1000 menit nelpon lokal / interlokal, interactive tv channel, 3 + 9* bulan. Harga Rp 1.498.000/bulan
Speedy : Modem seharga Rp 300.000 dan paketnya sehaarga Rp 100.000/ bulan
3. Place
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki banyak saluran distribusi salah satunya adalah plasa telkomsel dan GraPARI, yaitu outlet/lokasi berfungsi sebagai walk-in costumer service point. Dimana pelanggan dapat menggakses seluruh produk dan layanan dari Telkom. GraPARI dikhususkan untuk layanan seluler yang dikelola oleh Telkomsel selain itu outlet seluler untuk skala kecil dengan nama GeraiHALO dikelola oleh pihak ketiga.
4. Promotion
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memperhatikan setiap kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan, mengingat pelanggan agar bersedia kembali membeli produk dan menikmati fasilitas yang dikeluarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Untuk membuat produknya semakin dikenal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk rajin memberikan promosi untuk menarik pelanggan-pelanggan baru. Beberapa contoh yang dilakukan adalah pada produk telkomsel yang selalu memberikan promo-promo menarik seperti PAKET PROMO INTERNET RAME yang dapat diakses dengan cara menghubungi *363# maka akan muncul berbagai paket promo yang diantaranya terdapat paket murah telpon, paket super murah kuota, Blackberry murah dan lain-lain. Selain itu pengguna kartu telkomsel juga dapat mengumpulkan point (Telkomsel Point) yang didapatkan melalui pengisian pulsa lalu menukarkannya dengan keinginan pengguna yang tersedia di pilihan untuk penukaran point, seperti digunakan untuk menonton bioskop di XXI dan bisa menukarkan pulsa. Selain itu Telkomsel juga bekerja sama dengan pemerintah dengan memperbanyak titik Wi-Fi dengan nama Wi-Fi Id di seluruh kota agar para pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan akses.
Gambar 4.1
Saluran Distribusi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia
5. People
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki budaya untuk membuat karyawan menjadi lebih baik dalam pekerjaannya yaitu dengan menerapkan The Telkom Way, yang mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.
Hal tersebut membuahkan hasil yang dibuktikan dengan meraih pernghargaan dalam Employers of Choice Award 2015 sekaligus masuk dalam jajaran Top 10 Companies/Organization to Work For dalam Job Seeker Survey yang dilakukan oleh Majalah SWA dan Hay Group
Philosophy to be the best : always the best yakni dasar yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik.
Principle to be the star : solid-speed-smart (3S) yaitu nilai-nilai inti yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S : solid adalah terwujudnya satu hati, satu pikiran dan satu tindakan, speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan dan smart yaitu bersikaf, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaanmelalui intuisi yang tajam.
Practices to be the winner yaitu standar perilaku yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi pemenang.
6. Physical evidence
Bukti fisik yang ada adalah tower yang tersebar luas diseluruh Indonesia serta dengan pembaharuan teknologi yang cepat dan bukti fisik lainya adalah serat optic yang sudah terpasang sejauh 100.000 km.
7. Process
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk membuka outletnya sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh perusahaan dan memberikan pelatihan kepada karayawannya aga pelayanan yang diberikan baik dan bisa menambah nilai lebih terhadap produk.
4.3.3 Pembahasan Hasil Analisis
Setelah melakukan hasil pengamatan dan perhitungan mnegenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan strategi 7P yaitu (product, price, place, promotion, people, physical evedence, and process). Maka kami segenap penulis hasil analisis sesuai dengan hail penelitian terdahulu mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 2011 dan referensi buku tentang strategi pemasaran serta analisis SWOT yang benar dan dibantu dengan web dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Hasil dari strategi pemasaran oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk terhadap para pelanggannya, maka data-data dari analisis faktor internal dan faktor eksternal pada PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk Kemudian diintegrasi kedalam beberapa model analisis strategi.
Pada pembahasan strategi pemasaran ini dengan menggunakan analisis SWOT. Hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka membuat pilihan strategi seklaigus menentukan faktor-faktor yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
1. Diagram Kartesius
Berdasarkan hasil analisis terhadap factor internal pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, didapat totalskor kekuatan sebesar 2,45 dan total skor kelemahan sebesar -1,00. Sedangkan hasil analisis pada factor eksternal di dapat total peluang sebesar 2,45 dan total ancaman sebesar -1,60.
Selanjutanya dapat pula di gambarkan dalam mengenai posisi perusahaan saat ini adalah :
Tabel 4.5
Total Faktor Internal / Faktor Eksternal
IFAS EFAS
Kekuatan 2,45 Peluang 2,45
Kelemahan -1,00 Ancaman -1,60
Hasil 1,45 Hasil 0,85
Sumber analisis : 2015
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka data-data tersebut kemudian dimasukan kedalam diagram jarring-jaring analisis cartesius yang ditunjukan pada gambar sebagai berikut :
Peluang (Opportunity)
III. Mendukung strategi turn around I. Mendukung strategi agresif
-1,00 2 2,45
1
Kelemahan -1 1 2 Kekuatan
(Weakness) -1 (Strength)
-1,60 2,45
IV. Mendukung strategi defensive II. Mendukung strategi Diversifikasi
Ancaman
(Threath)
Gambar 4.2
Diagram Cartesius
Berdasarkan gambar diatas, ada 4 strategi yang dapat dipilih oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) yaitu dengan menggunakan strategi agresif, strategi diversifikasi, stratyegi turnaround dan strategi defensive.
Pemilihan strategi pemasaran didasarkan pada hasil perhitungan terbesar brada dikuadran I (2,45 – 2,45). Ini artinya bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk harus memberikan strategi dukungan agresif dimana strategi yang menguntungkan bagi perusahaan dalam memanfaatkan peluang yang ada, serta memaksimalkan kekuatan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakinkompetitif dibidang telekomunikasi dan informasi.
Strategi agrresif ini didukung dengan teori Rangkuti (2013) yang sangat mneguntungkan. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki peluang dan kekuatan yang mumpuni sehingga dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada. Strategi yang harus di terapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Implementasi strategi pemasaran, dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada serta meminimalisir kelemahan dan ancaman pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, yakni sebagai berikut :
1. Melalui kekuatan yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, seperti : Jaringan yang tersebar luas di Indonesia, keamanan pengguna yang terjamin, selalu menjaga kualitas produk serta layanan yang baik.
2. Dengan memanfaatkan peluang yang ada seperti : keinginan masyrakat yang serba praktis, proyek pemerintah yang mendukung perusahaan dan kebutuhan akan informasi yang tinggi.
3. Meminimalkan kelemahan yang ada pada perusahaan seperti : salah satu produk yang semamkin turun pendapatannya, harga yang ditawarkan cukup tinggi serta seringnya terdapat gangguan pada kondisi tertentu.
4. Meminimalkan ancaman seperti : teknologi baru yang dapat berdampak negative pada daya saing, meningkatnya kekuatan pesaing, cyber crime dan peristiwa-peristiwa sosial politik yang terjadi.
2. Matrik SWOT
Matrik SWOT digunakan sebagai alat yang dapat dipakai untuk menyusun factor-faktor strategi pemasaran yang ada pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, melalui matrik SWOT digambarkan secara jelas bagaimana kondisi eksternal sehingga dapat disesuaikan dengan factor internal. Matrik ini menghasilkan empat kemungkinan sebagai alternative.
Matrik SWOT merupakan matching tool yang paling penting untuk membantu para atasan dalam mengembangkan empat type strategi tersebut, yaitu :
a. Strategi SO (Strength0Opportunity)
b. Strategi WO (Weaknes-Opportunity)
c. Strategi ST (Strength-Threats)
d. Strategi WT (Weakness-Threats)
Berdasarkan hasil analisis factor internal dan factor eksternal yang ada pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan telah diketahui bahwa kondisi perusahaan berada pada kuadran kekuatan dengan kondisi eksternal berada pada kuadran peluang. Kondisi ini dapat menajdi dasar untuk menentukan strategi yang tepat dapat digambarkan pada matrik SWOT berikut :
Tabel 4.6
Matriks TWOS
Faktor Internal / factor Eksternal Kakuatan Kelemahan
Peluang Strategi SO Strategi WO
Ancaman StrategiST Strategi WT
Sumber analisis 2015
Berdasarkan tabel diatas maka strategi pemasraan yang paling tepat yaitung dengan menggunakan strategi SO (Strength-Opportunity).
Tabel 4.7
Matrik Analisis SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Jaringan luas
2. Teknologi cepat
3. Produk bervariasi
4. Layanan
5. Brand image kuat 1. Budget besar
2. Harga tinggi
3. Gangguan
4. Kenaikan tarif
5. Teknologi tidak tahan lama
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
1. Gaya hidup modern
2. Butuh Informasi
3. Hidup serba praktis
4. Pengguna telpon seluler yang banyak
5. Pendapatan tinggi Dengan semakin banyaknya masyarakat modern yang ingin hidup praktis dan butuh akan informasi maka kita harus meningkatkan teknologi, produk bervariasi, layanan yang baik, produk bervariasi dengan brand image yang kuat. (S2,S3,S4,O1,O2,O3) Meminimalisir budget, harga serta gangguan yang ada demi meningkatkan kepuasan masyarakat yang hidup modern, ingin praktis dan butuh akan informasi. (W1,W2,W3,O1,O2,O3)
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
1. Meningkatnya kekuatan pesaing
2. Bencana alam
3. Cyber crime
4. Terorisme
5. Ekonomi turun Berinovasi menciptakan produk dengan teknologi yang baru dan cepat agar dapat bersaing dengan kompetitor.
(S2,S3,T1) Menstabilkan harga dan memperketat keamanan agar terhindar dengan adanya cyber crime dan aksi terorisme. (W1,O3,O4)
Sumber : Analisis 2015
Keterangan Matrik SWOT
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
c. Strategi ST (Strength-Threats)
d. Strategi WT (Weakness-Threats)
Hasil akhir daripada penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah mengimplementasikan visi dan misi serta untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan teori penelitian terdahulu serta dengan menerapkan strategi bauran pemasaran yang diimplementasikan di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Adapula beberapa hal yang masih menjadi kelemahan yang akan dicoba diaplikasikan dengan peluang yang kemungkinan bisa membantu mengurangi kelemahan mengingat skor pada penelitian peluang memiliki skor lebih tinggi yakni sebesar 2,45. Dan perusahaan harus mampu memanfaatkan kekuaatn yanga da pada perusahaan untuk meminimalisir adanya kelemahan yang ada pada perusahaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan mengumpulkan semua materi dari beberapa sumber seperti: buku-buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu serta web resmi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan evaluasi hasil penelitian pembahasan implementasi strategi pemasaran , strategi bauran pemasaran 7P maupun strategi customer relationship management yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk hasilnya adalah bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah melaksanakan ketiganya sesuai dengan visi serta visi sehingga dapat mencapai tujuan yang maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.
2. Skor factor internal untuk aspek kekuatan sebesar 2,45 dan untuk aspek kelemahan sebesar (1,00) dengan selisih nilai sebesar 1,45 adalah menggambarkan sebagai posisi organisasi tentang aspek kekuatan dan aspek kelemahan. Sedangkan hasil perhitu gan factor eksternal, untuk skor aspek peluang sebesar 2,45 dan skor aspek ancaman sebesar 1,60 dengan selisih nilai sebesar 0,85 adalah menggambarkan sebagai posisi organisai tentang aspek peluang dan aspek ancaman. Sehingga dengan demikian hasil evaluasi pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dari adanya ke empat sgtrategi alternative pemasaran yang didasarkan atas hasil perhitungan terbesar berada dikuadran I dengan nilai sebesar 2,45 untuk aspek kekuatan dan aspek peluang. Dengan demikian PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah berhasil mengkombinasikan antara aspek kekuatan, aspek kelemahan, aspek peluang, dan aspek ancaman sebagai bagian dari strategi pemasaran untuk dapat mencapai kinerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Berdasarkan kondisi internal dan eksternal PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk melalui analisis SWOT dan matris TWOS dapat diketahui bahwa perusahaan harus mendukung startegi agresif dan strategi SO yaitu dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-bainya serta mampu memaksimalkan kekuatan yang ada pada perusahaan agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan lancer baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil perhitungan skor factor internal, maka strategi pemasaran yang harus dilakukan perbaikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah untuk semua factor, yaitu dengan meningkatkan faktir kekuatan serta meminimalisir kelemahan yang ada.
Lalu berdasarkan diagram hasil analisis, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dapat menerapkan strategi agresif dalam memanfaatkan peluang yang ada, serta meminimalisir ancaman yang ada sehingga perusahaan mampu menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.
Startegi agresif dapat diterapkan misalnya perusahaan harus mampu mengembangkan pemasaran dan teknologi yang sudah ada untuk mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak di bidang telekomunikasi dan informasi pula. Semua factor yang terlibat langsung dengan perusahaan harus ikut berperan aktif dalam mencapai kemajuan perusahan. Sehinggan di masa yang akan datang perusahaan harus mampu berinovasi terhadap produk-produk yang nantinya akan diproduksi serta berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya jika semua factor dapat berkembang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Priyanto. 2012. Analisis Strategi Pemasaran Jasa Lembaga Pembiayaan Non Bank pada PT. OTO Multiarta Karawang. Skripsi: Universitas Singaperbangsa Karawang
Agustinus S. Wahyudi. (1996), Manajemen Strategik; Pengantar Proses berpikir strategik, Jakarta : Binarupa Aksara.
Alma, Buchori. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.
David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta : Salemba Empat
Fayol, Henry. 2010. Manajemen Public Relation. Jakarta, Penerbit : PT. Elex Media
Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Dasar dan Konsep, Jakarta : Bumi Aksara
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Strategic Management and Business Policy, 9th Edition, Pearson Prentice Hall, 2004.
Kotler & Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
Kotler & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga belas. Jakarta : Penerbit Erlangga
Mimin Sartika, Analisis Strategi Diversivikasi Produk Pada PT. ESA Kertas Nusantara Karawang. Karawang 2011
Mimin, Sartika. 2011. Analisis Strategi Diversivikasi Produk pada PT. ESA Kertas Nusantara Karawang. Skripsi. Universitas Singaperbangsa Karawang.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Rosemeilia Yeni Artati, SE. Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Semarang 2007
Skripsi. Dwi Desti Liliami. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mememngaruhi Peningkatan Penjualan PT. Multistrada Arah Sarana Tbk Di Cikarang
Skripsi. Lutfi hakim. 2015. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku PAda PT. Nestle Indonesia Karawang Factory
Skripsi. Siti Humairoh. 2015. Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Mini Market MOR Karawang
Skripsi. Wahyuni, Tri. 2015. Analisis Factor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Makanan dan Minuman di Food Court Karawang Central Plaza. Program Sarjana. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang.
Stoner, James, A.F & Charles Wankel. 1996. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Prehallindo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sugiyono.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Andi Offset
http://www.telkom.co.id/tentang-telkom
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7676-manajemen-strategi.html
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LEMBAR ISIAN WAWANCARA
Mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi pilihan skala prioritas ( 5, 4, 3, 2, 1 ) atas hasil wawancara singkat yang berkenaan dengan kekuatan maupun kelemahan dari perusahaan tempat Bapak/ibu bekerja tentang faktor-faktor pada tabel dibawah ini.
No Faktor Internal 5 4 3 2 1
Kekuatan (Strength)
1 Jaringan luas
2 Teknologi cepat
3 Produk bervariasi
4 Layanan
5 Brand image kuat
6 Selalu menjaga kualitas
7 Pertumbuhan pendapatan
8 Keamanan pengguna
Total
Kelemahan (Weakness) -5 -4 -3 -2 -1
1 Budget besar
2 Harga tinggi
3 Sering terjadi gangguan
4 Kenaikan tariff
5 Teknologi tidak tahan lama
6 Produk yang turun pendapatannya
7 Merger dan akuisisi yang kurang baik
Total
Keterangan Skala Prioritas
5 = Sangat kuat -5 = Sangat lemah
4 = kuat -4 = Lemah
3 = cukup kuat -3 = Cukup lemah
2 = tidak kuat -2 = Tidak lemah
1 = sangat tidak kuat -1 = Sangat tidak lemah
Karawang;..................................2017
Unsur Pimpinan Yang Diwawancarai :
...........................................................
Jabatan : .............................................
LEMBAR ISIAN WAWANCARA
Mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi pilihan skala prioritas ( 5, 4, 3, 2, 1 ) atas hasil wawancara singkat yang berkenaan dengan peluang maupun ancaman dari perusahaan tempat Bapak/ibu bekerja tentang faktor-faktor pada tabel dibawah ini.
No Faktor Eksternal 5 4 3 2 1
Peluang (Opportunity)
1 Gaya hidup modern
2 Butuh informasi
3 Pengguna telepon seluler meningkat
4 Pendapatan masyarakat tinggi
5 Peraturan pemerintah mendukung
6 Kebutuhan keamanan berkomunikasi
7 Keinginan yang serba praktis
8 Pendidikan yang baik
Total
Ancaman (Threaths) -5 -4 -3 -2 -1
1 Meningkatnya kekuatan pesaing
2 Bencana alam
3 Cyber crime
4 Terorisme
5 Ekonomi turun
6 Harga barang komplementer naik
7 Peristiwa sosial politik tidak stabil
Total
Keterangan Skala Prioritas
5 = Sangat kuat -5 = Sangat lemah
4 = kuat -4 = Lemah
3 = cukup kuat -3 = Cukup lemah
2 = tidak kuat -2 = Tidak lemah
1 = sangat tidak kuat -1 = Sangat tidak lemah
Karawang;..................................2017
Unsur Pimpinan Yang Diwawancarai :
............................................................
Jabatan : .............................................
BIODATA PENULIS
Nama : Entis Sutisna
NPM : 1510621030073
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 13 November 1996
Alamat : kp. Cipetir RT 01 RW 03 Desa Tugujaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Status : Belum Menikah
Status dalam Keluarga : Anak Kandung
Orang Tua
Ayah : Muhammad Ilyas
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Ibu : Iko
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
BIODATA PENULIS
Nama : Ervan Himawan Fauzi
NPM : 1510631020076
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 5 Desember 1997
Alamat : Jalan Cempaka 5 no 7-8 Perum Permata Regency Cikampek Utara Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Status : Belum Menikah
Status dalam Keluarga : Anak Kandung
Orang Tua
Ayah : Muharam Rustandi
Pekerjaan : Kontraktor
Agama : Islam
Ibu : Yeyet Kusharyati
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
BIODATA PENULIS
Nama : Gina Ragadini
NPM : 1510631020096
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 13 Maret 1997
Alamat : Dusun langseb 1 RT 001 RW 001 Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Status : Belum Menikah
Status dalam Keluarga : Anak Kandung
Orang Tua
Ayah : Luki Herdiawan
Pekerjaan : Wirausaha
Agama : Islam
Ibu : N. Eli Muspitasari
Pekerjaan : Bidan
Agama : Islam
BIODATA PENULIS
Nama : Gustama Fauzan Akbar
NPM : 1510631020097
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 31 Agustus 1997
Alamat : Jalan Sunan Gunung Jati gg Kesinangan RT 01 RW 03 Desa Pasindangan Kecamatan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat
Status : Belum Menikah
Status dalam Keluarga : Anak Kandung
Orang Tua
Ayah : Rasim Risdiansyah
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Ibu : Lestari Kusumaningsih
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Komentar
Posting Komentar